Sukses

Harga Minyak Anjlok Gara-gara Stok Melimpah

Harga minyak Brent mendekati level terendah dalam 11 tahun.

Liputan6.com, New York - Harga minyak merosot pada Kamis (Jumat pagi WIB) seiring dengan meningkatinya stok minyak AS menambah kekhawatiran mengenai melimpahnya stok minyak global.

Dilansir CNBC, Jumat (18/12/2015), perusahaan intelijen Genscape melaporkan, adanya peningkatan persediaan sebesar 1,4 juta barel di hub Cushing, Oklahoma untuk minyak jenis West Texas Intermediate (WTI).

Nilai tukar dolar AS sentuh level tertinggi dalam 2 minggu terhadap sekeranjang mata uang, membuat minyak dan komoditas lainnya yang dijual dalam mata uang dolar AS menjadi kurang terjangkau bagi pengguna mata uang lain.

Harga minyak jenis WTI turun US$ 57 sen atau 1,6 persen menjadi US$ 34,95 per barel. Pada hari Senin, WTI mencapai titik terendah tujuh tahun di level US$ 34,53 per barel.

Harga Brent, patokan minyak mentah global, turun US$ 39 sen menjadi US$ 37 per barel atau mendekati level terendah dalam 11 tahun.

WTI dan Brent turun sekitar 3 persen pada Rabu setelah data pemerintah AS menunjukkan adanya peningkatan pasokan minyak di Negeri Paman Sam itu.

Keputusan Bank Sentral atau The Fed menaikkan suku bunga telah mengangkat dolar AS sehingga menambahkan sentimen turun ke minyak. Spekulasi tentang segera larangan ekspor minyak yang diberlakukan AS dalam 40 tahun telah menggerus harga minyak.

Ramalan produsen minyak terbesar di OPEC mengenai kecilnya peluang untuk harga minyak naik pada tahun depan menambah sentimen bearish.

Produksi minyak ekstra Iran diperkirakan akan menambah kekenyangan global, sementara penurunan produksi sukarela tampak jauh dari harapan. (Ndw/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.