Sukses

Pertamina Siap Tampung Pencipta Ide Energi Terbarukan

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi, Pertamina memiliki peran menjaga dan ‎meningkatkan ketahanan energi nasional.

Liputan6.com, Yogyakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengajak masyarakat mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk meningkatkan ketahanan energi.

‎Dwi mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi, Pertamina memiliki peran menjaga dan ‎meningkatkan ketahanan energi nasional.

"Dalam hal energi Pertamina salah satu perusahaan energi BUMN, dalam komitmennya Pertamina mendukung upaya ketahanan energi nasional," kata Dwi saat membuka Gebyar Energi di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta, Jumat (18/12/2015).

Namun Pertamina tidak bisa sendirian menjaga ketahanan energi. Pertamina membutuhkan dukungan berbagai pihak, salah satunya masyarakat. "Untuk kedaulatan energi ini, tidak mungkin Pertamina sendiri," ungkap dia.

Dwi pun mengajak masyarakat untuk berperan dalam pengembangan energi. Jika ada masyarakat yang memiliki ide untuk menciptakan energi baru terbarukan, Pertamina siap menampung untuk mewujudkan ide tersebut jadi kenyataan. "Kalau ada ide silahkan monggo datang ke Pertamina, kita digarap bersama," ujarnya.

Dewan Energi Nasional (DEN) sebelumnya menegaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia baru bisa dilakukan apabila pemerintah gagal mencapai target pemenuhan energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. Pembangkit nuklir dipilih sebagai solusi  kebutuhan pasokan listrik di masa depan.

Anggota DEN, Tumiran mengungkapkan, pemerintah diminta mengkaji pembangunan PLTN baik dari segala aspek, antara lain dari aspek kapasitasnya, keamanan suplai listrik, masalah emisi, keselamatan dan keekonomian.

"Kita menunggu kajian dari pemerintah soal ini, karena kita masih mengutamakan energi terbarukan. Bisa tidak pemerintah mencapai target penggunaan energi terbarukan 23 persen di 2025," ujar dia. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.