Sukses

Berlawanan dengan Bursa Asia, IHSG Naik 22 Poin

Ada sebanyak 115 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke level 4.490,68.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham di awal pekan ini. Bahkan gerak IHSG berlawanan dengan bursa saham Asia tertekan.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (21/12/2015), IHSG menguat 22,02 poin atau 0,45 persen ke level 4.490,68. Indeks saham LQ45 naik 0,60 persen ke level 775,44. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,26 persen ke level 661,42.

Ada sebanyak 115 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 110 saham melemah dan 80 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat sentuh level tertinggi di 4.490,68 dan terendah 4.452,01.

Transaksi perdagangan saham pada hari ini tidak terlalu ramai dengan total frekuensi perdagangan 167.669 kali. Volume perdagangan saham tercatat 4,89 miliar saham dengan nilai transaksi harian saham Rp 4,56 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan turun 0,53 persen, sektor saham aneka industri susut 0,17 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 0,10 persen.

Sedangkan sektor saham industri dasar menguat 2,64 persen, dan memimpin penguatan terbesar, disusul sektor saham infrastruktur naik 1,03 persen serta sektor saham konstruksi menguat 0,91 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar. Sedangkan pemodal lokal sekitar Rp 500 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham TAXI naik 8,33 persen ke level Rp 117 per saham saham GIAA mendaki 5,19 persen ke level Rp 324 per saham, dan saham TLKM menanjak 1,63 persen ke level Rp 3.110 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham MAMI turun 3,51 persen ke level Rp 55 per saham, saham SOCI melemah 2,25 persen ke level Rp 435 per saham, dan saham ELSA merost 2,81 persen ke level Rp 242 per saham.

Nilai tukar rupiah pun berada di kisaran Rp 13.803 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan bursa saham Asia cenderung variatif. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,37 persen ke level 18.916, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,17 persen ke level 21.791, dan indeks saham Singapura melemah 0,23 persen ke level 2.846.

Analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda menuturkan pergerakan IHSG anomali dengan bursa saham global lainnya. Penguatan IHSG itu didukung dari nilai tukar rupiah pun menguat terhadap dolar AS ke level 13.800..

"Sentimen lain belum ada signifikan. Ini lebih kepada penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, ditambah aksi window dressing (mempercantik portofolio saham) di pasar modal," ujar dia. (Ahm/Igw)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini