Sukses

Rizal Ramli Ungkap Penyebab Ekonomi RI Merosot

Semenjak akhir 2012, Indonesia mengalami quarto devisit yang sebelumnya tidak pernah terjadi, kecuali pada masa reformasi di 1998.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan kondisi perekonomian Indonesia saat ini mengalami koreksi karena harga komoditas.

Berbeda dengan kondisi 10 tahun lalu ketika harga komoditas nasional melambung dan menjadi waktu terlama dalam sejarah ekonomi dunia.

Hal itu terjadi karena banyak negara yang membeli komoditas lokal, sehingga membuat harganya terus naik.

Sayangnya semenjak akhir 2012, Indonesia mengalami quarto devisit yang sebelumnya tidak pernah terjadi, kecuali pada masa reformasi di 1998.

Negara ini mengalami defisit antara lain pada sektor perdagangan, transaksi berjalan, neraca pembayaran, dan anggaran.

"Empat defisit negara itu adalah defisit perdagangan yang biasanya siklus Indonesia US$ 32 miliar pada puncak komoditi belakangan telah turun bahkan menjadi negatif. Defisit transaksi berjalan yang cukup besar memberikan tekanan pada rupiah, defisit neraca pembayaran, dan defisit anggaran," kata Rizal dalam pidato Wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas di JCC, Selasa (22/12/2015).

Dia menyayangkan jika hal ini tidak banyak diketahui. Sebab selama ini media hanya mempublikasikan soal defisit anggaran. Padahal, kondisi defisit di sektor lain justru yang paling terdampak bagi sektor keuangan. Itulah yang disebut menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia merosot saat ini.

Kabar baiknya, Rizal mengaku belakangan harga komoditas mulai tumbuh walaupun hanya 4,7 atau 4,8 persen. Kendati demikian, perekonomian Indonesia dinilai masih berada di titik terendah dan baru sedikit meningkat di kuartal terakhir ini. "Mudah-mudahan di tahun 2016 akan lebih baik daripada tahun 2015," kata dia.

Rizal mengatakan di 2016 pemerintah akan mengambil sejumlah langkah strategis. Pertama, mempercepat penggunaan anggaran pemerintah. Kedua, pemerintah akan mengeluarkan paket lisensi untuk kemudahan izin. 

"Pemerintah akan melakukan percepatan penggunaan anggaran. Biasanya tender-tender proyek yang biasanya dikeluarkan pada Maret, tetapi untuk 2016 akan dilakukan pada 2 minggu terakhir di bulan Desember dan Januari ditandatangani proyek pemerintah. Lalu pemerintah akan mengeluarkan paket lisensi untuk mempermudah izin proyek," kata dia. (Apr/Nrm)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.