Sukses

Wapres JK Bakal Tutup Perdagangan Saham 2015

Wapres JK akan menekan bel penutupan perdagangan saham pada pukul 16.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akan menutup perdagangan saham tahun 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (30/12/2015). Ini adalah tradisi akhir tahun di mana petinggi negara menutup perdagangan saham.

Berdasarkan agenda yang diterima Liputan6.com, JK mendatangi Gedung BEI sekitar pukul 15.30 WIB. Di sana, JK bakal memberikan sambutan hingga kemudian menekan bel penutupan perdagangan saham tepat pukul 16.00 WIB.

Lebih lanjut, dijadwalkan pula JK akan memberikan arahan pada pelaku pasar. Dia juga akan berkomunikasi dengan pelaku pasar yang berada di Medan dan Makassar melalui teleconference.

Pada penutupan ini, dijadwalkan hadir juga Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida beserta jajaran Direksi BEI.

Kinerja IHSG Tak Memuaskan

Kinerja IHSG pada 2015 kurang menggembirakan. Pada penutupan 29 Desember 2015, indeks saham ditutup pada level 4.569,36  naik 12,01 poin atau 0,26 persen dibanding penutupan sehari sebelumnya.

Namun, secara tahunan (year to date) IHSG melemah 657,59 poin atau 12,58 persen dari 5.226,94. Modal yang keluar sebanyak Rp 22, 4 triliun.

Secara sektoral, seluruh acuan saham melemah. Sektor yang paling parah adalah pertambangan yang turun 40,7 persen, pertanian 30,63 persen, lalu sektor industri dasar dan kimia sebanyak 25 persen.

Tidak sendiri, Bursa Thailand juga mencatatkan kinerja yang tidak terlalu baik yaitu turun 14,28 persen, Malaysia 4,31 persen, Singapura 14,17 persen, Hong Kong 6,8 persen.

Kinerja positif diraih Bursa Korea Selatan yang menanjak 2,65 persen, Jepang 8,78 persen, China 10,17 persen.

Analis LBP Enterprises Lucky Bayu Purnomo mengatakan ada dua sentimen utama penekan IHSG. Pertama, karena iklim politik yang tidak baik. Itu mempengaruhi keputusan kebijakan ekonomi.

"Kejatuhan harga komoditas yang membuat ekspor impor tertekan," ungkap dia saat dihubungi Liputan6.com. (Amd/Ndw)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini