Sukses

DPR Sebut Tarif Listrik Turun Merupakan Hal Lumrah

Tiga indikator seperti kurs, inflasi, dan harga minyak menjadi pertimbangan untuk penyesuaian tarif listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi VII DPR menilai penurunan tarif listrik untuk periode Januari 2016 merupakan hal lumrah karena itu sesuai dengan indikator pembentukan tarif.

Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika mengatakan dalam formula tarif listrik 12 golongan ‎yang telah mengalami penerapan skema tarif penyesuaian (adjustment) terdapat tiga indikator, yaitu inflasi, kurs dolar Amerika Serikat (US$), dan harga minyak Indonesia (Indonesian Cride Price/ICP).

"Jadi begini, tarif listrik sudah ada formulanya yang rumusnya sudah ditentukan," kata Kardaya, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (30/12/2015).

Kardaya mengatakan keputusan diambil dengan melihat salah satu indikator tersebut,‎ yaitu ICP yang mengalami penurunan beberapa bulan terakhir. Penurunan tarif listrik untuk periode Januari merupakan hal wajar.

"Hal yang normal, itu namanya penyesuaian. Tarif listrik disesuikan pada variabel tadi. Nanti harga minyak naik tarif naik lagi," kata dia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tarif tenaga listrik untuk pelanggan golongan non-subsidi turun pada awal Januari 2016.

Ada beberapa pertimbangan yang mendasari pemerintah mengambil kebijakan tersebut, salah satunya penurunan harga minyak dunia.  

"Tarif listrik turun di awal Januari 2016. Itu berlaku untuk golongan yang tidak disubsidi, yakni ada 12 golongan pelanggan," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman.

Dia menjelaskan alasan pemerintah mengubah tarif tenaga listrik karena harga jual minyak dunia menurun, sehingga berimbas pada melorotnya harga patokan Indonesia Crude Price (ICP).

"Tarif listrik turun itu yang jelas karena ICP turun. Kalau kurs tergantung. Itu yang pengaruh besar. Inflasi berpengaruh tapi tidak sebesar dua itu," ujar Jarman.  (Pew/Ahm)**

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini