Sukses

Menko Darmin Heran Harga Cabai Meroket saat Musim Libur

Pemerintah menyatakan beberapa harga komoditas mengalami kenaikan signifikan sepanjang Januari-Desember 2015, dan harga jualnya kian meroket

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menyatakan beberapa harga komoditas mengalami kenaikan signifikan sepanjang Januari-Desember 2015, dan harga jualnya kian meroket pada akhir tahun ini. Pemerintah menilai yang paling mengherankan adalah loncatan harga cabai dan bawang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, ada beberapa komoditas pangan yang kenaikan harganya menonjol pada periode setahun ini, khususnya di akhir periode 2015 seperti cabai merah dan bawang merah, beras, telur dan daging ayam.

"Inflasi (indeks harga konsumen/IHK) paling tinggi terjadi pada bawang merah dan cabai merah di atas 50 persen," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Kamis (31/12/2015).

Menurutnya, inflasi cabai merah dan bawang merah cukup rendah di pertengahan tahun, namun merangkak naik dengan cepat pada bulan-bulan terakhir 2015, termasuk pada hari raya Lebaran.

Biasanya, sambung Darmin, harga cabai merah dan bawang merah akan mengalami kenaikan harga tinggi jika intensitas dan frekuensi hujan tinggi sehingga bunga tanaman kedua komoditas itu rontok.

"Tapi kecenderungannya harga naik agak tinggi pada musim liburan, apalagi tahun ini hujannya tidak banyak dan malah cenderung kering berkepanjangan. Jadi kita masih penasaran ada apa sebenarnya," terangnya.

Ia mengatakan, harga cabai dan bawang selama ini turun dan naik begitu cepat. Penyebabnya, Darmin bilang, karena terkait dengan pola konsumsi cabai dan bawang dari masyarakat Indonesia. Dengan begitu, harga cabai dan bawang yang melambung akan dipertanyakan kepada Menteri Perdagangan (Mendag).

"Masyarakat kita kan senang cabai segar, bawang segar, jadi mengakibatkan mudah dipengaruhi jalur perdagangan di tingkat harganya. Ini komoditas yang perlu dipelajari oleh Kemendag, kenapa sih harga naik agak tinggi pada musim liburan," jelas Darmin.

Komoditas lain, lanjutnya, harga telur dan daging ayam yang ikut terkerek naik beberapa bulan terakhir ini karena ada permasalahan di sisi pakan ternak, seperti jagung. "Kalau beras lain lagi polanya. Beras harganya naik pelan-pelan tapi terus sampai tahun berikutnya," cetus Darmin. (Fik/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.