Liputan6.com, Jakarta - Di awal tahun ini, apakah Anda sudah berpikir untuk berinvestasi properti di luar negeri, seperti di London, Hong Kong, atau Melbourne Australia? Jika ya, beberapa negara ini mungkin bisa jadi referensi bagi Anda.
Dilansir dari CNBC, Sabtu (9/1/2016), konsultan properti Knight Frank mengeluarkan data terbaru global house indeks yang merupakan data harga perumahan yang tercatat resmi oleh pemerintah, atau bank sentral di masing-masing negara.
Baca Juga
Berikut beberapa negara dengan nilai properti tertinggi:
Advertisement
Australia
Sepanjang tahun lalu, harga rumah di Australia naik 9,8 persen dalam 12 bulan hingga September. Menurut Knight Frank, pasar di negara itu termasuk salah satu yang tercepat di dunia.
Kanada
Pertumbuhan harga rumah di Kanada naik 5,6 persen selama tahun lalu. Nilai properti di kota-kota besar seperti Kanada, Toronto dan Vancouver telah melonjak, sebagian karena suku bunga mencapai level yang rendah, membuat harga hipotek lebih terjangkau.
Irlandia
Harga rumah di negara itu rata-rata naik 8,9 persen di periode yang sama. Namun, peningkatan tersebut tidak terlalu terasa, karena sebelumnya negara ini terpukul keras oleh krisis keuangan global yang membuat meskipun sudah ada kenaikan harga, perumahan di Irlandia saat ini tetap 34,6 persen di bawah harga sebelum krisis menghantam.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Selandia Baru
Turki
Harga rumah di Turki pada 2015 melambung sebesar 18,9 persen. Tingginya investasi asing dan bertambahnya populasi di negara itu, karena kedatangan imigran, ditambah terjadinya perlambatan sektor konstruksi, menjadi penyebab utaman melambungnnya harga properti di negara tersebut
Advertisement
Norwegia
Harga properti di negara Skandinavia ini bergerak cepat di 2015. Otoritas setempat mencatat, kenaikannya hingga 6,1 persen.
Swedia
Swedia tercatat sebagai pasar perumahan yang memiliki kinerja terkuat di Eropa pada 2015. Kenaikan harganya hingga 11,1 persen, karena permintaan melampaui pasokan rumah yang dibangun. (Vna/Ndw)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement