Sukses

Harga Emas Menguat Tipis

Harga emas menguat tipis di tengah ketegangan di Timur Tengah dan kekhawatiran atas pertumbuhan China.

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat tipis di tengah ketegangan di Timur Tengah dan kekhawatiran atas pertumbuhan China. Investor mencari instrumen yang bisa melindungi nilai investasi mereka. 

Mengutip Wall Street Journal, Rabu (6/1/2016), harga emas berjangka ditutup naik 0,3 persen menjadi US$ 1.078,40 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange, menambah penguatan 1,4 persen yang telah dibukukan sehari sebelumnya.

Harga emas diuntungkan di tengah volatilitas pasar saham global terutama karena pasar saham Amerika Serikat (AS) yang berayun diantara dua kutub dan pasar saham Asia yang bergerak tidak seirama. 

Ada dua sentimen besar yang memendorong penguatan harga emas. Sentimen pertama adalah langkah Bank Sentral China yang berusaha menstabilkan pasar saham dengan menyuntikkan US$ 20 miliar dana jangka pendek ke dalam sistem keuangan.

Kedua adalah dampak dari pelaksanaan eksekusi Arab Saudi terhadap ulama Syiah dan reaksi Iran di Timur Tengah yang kemudian disusul dengan beberapa negara lain yang juga menarik duta besar mereka dari Teheran.

Pada Senin lalu, bursa saham di China mengalami penurunan yang cukup besar yaitu mencapai 7 persen didorong memburuknya data ekonomi yang ada. Data manufaktur China turun menjadi 48,2 pada Desember 2015 dari posisi November di level 48,6. Angka di bawah 50 ini menunjukkan kontraksi ekonomi.

Namun penurunan tersebut mampu ditanggulangi sementara oleh otoritas dengan menyuntikkan dana kurang lebih US$ 20 miliar di pasar sehingga mampu menenangkan pasar.

"Dengan berbagai sentimen yang ada mendorong harga emas untuk melanjutkan reli," jelas senior market strategist di Chicago brokerage iiTrader, Ted Sloup. Ia melanjutkan, semua melihat bahwa ke depannya harga emas akan bullish namun yang harus dilihat seberapa tinggi dan sampai kapan bisa bertahan.

Commodities research analyst di Julius Baer, Carsten Menke menambahkan, saat ini pelaku pasar sedang memburu aset-aset safe haven yang kemudian menjadi pendorong kenaikan harga logam mulia. 

Tren harga emas masih tertekan bila level resistance dapat ditembus di US$ 1.080 secara teknikal. Selain harga emas yang tertekan, harga tembaga juga melemah 2,6 persen menjadi US$ 2,0795 per pon. Harga tembaga tertekan ini juga kena imbas dari data manufaktur China melemah. (Gdn/Nrm).


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini