Sukses

Harga Emas Terpukul Data Ekonomi AS

Kontrak emas untuk pengiriman Februari berakhir turun 0,9 persen

Liputan6.com, Jakarta- Harga emas ditutup turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB) setelah data penggajian non pertanian (non farm payroll) Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan. Hal ini menjadi tanda perbaikan yang berkesinambungan ekonom AS sehingga memberi tekanan ke logam mulia.

Dilansir dari Wall Street Journal, Sabtu (9/1/2015), kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Februari berakhir turun 0,9 persen menjadi US$ 1,097,9 per ounce di New York Mercantile Exchange.

Data non farm payroll AS yang dirilis Jumat memberikan bukti kekuatan ekonomi AS. Dan jika penguatan ini berkelanjutan, akhirnya bisa membuat anggota dewan Bank Sentral AS atau Federal Reserve jadi lebih percaya diri dalam rencana untuk menaikkan suku bunga tahun ini.

Kenaikan suku bunga pada gilirannya dapat membebani investasi logam mulia. Sebab, investor akan meninggalkan emas dan beralih ke instrumen lain yang menawarkan bunga yang menarik.

Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan adanya tambahan 292 ribu pekerjaan di Negeri Paman Sam pada Desember 2015.

Angka ini jauh melebihi perkiraan dalam survei ekonom yang dilakukan The Wall Street Journal sekitar 210 ribu. Pengangguran tetap datar di 5 persen dan upah tetap stabil

Reputasi emas sebagai haven telah dipertanyakan dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, kenaikan harga emas saat konflik di Ukraina dan krisis ekonomi Yunani berumur pendek. Untuk beberapa investor, pasar telah beralih ke aset yang aman untuk menaruh uang. (Ndw/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas

Video Terkini