Kepanikan Berkurang, IHSG Berpeluang Menguat

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham Selasa (12/1/2016) ini.  Indeks saham menguat lantaran kepanikan yang disebabkan anjloknya Bursa Cina mulai reda.

‎"Mungkin naik dulu, istilahnya kemarin koreksi dalam," kata‎ Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe kepada Liputan6.com diJakarta.

Dia mengatakan, dalam negeri sendiri masih tak ada sentimen yang berarti. Pelaku pasar cenderung menunggu pengumuman dari Bank Indonesia (BI) terkait dengan suku bunga acuan.

Kiswoyo memprediksi IHSG berada di support 4.400 dan resistance pada level 4.650.

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks saham akan bergerak variatif. Indeks saham akan bergerak pada support 4.430 dan resistance ke level 4.525.

Pergerakan IHSG dipengaruhi rilis transaksi berjalan dan data consumer confidence Jepang. ‎"Sedangkan dari Cina akan merilis data outstanding loan growth year on year yang diperkirakan stagnan berada di level 13,9 persen," tulis Sinarmas Sekuritas dalam ulasannya.

Kiswoyo merekomendasikan sejumlah saham antara lain  PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sejumlah saham rekomendasi Sinarmas Sekuritas ialah PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).

IHSG ditutup melemah pada perdagangan saham kemarin. IHSG turun sebanyak 80,80 poin atau sebanyak 1,78 persen ke level 4.465,48. Indeks saham LQ45 melemah 2,1 persen ke level 773,43. (Amd/Nrm)