Sukses

Harga Minyak Jatuh Bikin Wall Street Tertekan

Harga minyak dan jelang rilis laporan keuangan membayangi bursa saham Amerika Serikat di awal pekan.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tergelincir di awal pekan ini didorong saham bioteknologi dan energi yang tertekan. Hal itu menjelang laporan kinerja keuangan.

Pada perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones sempat melemah 0,3 persen menjadi 16.398. Indeks saham S&P 500 susut 14,94 poin atau 0,1 persen ke level 1.923. Indeks saham Nasdaq merosot 0,1 persen ke level 4.637.

Akan tetapi, bursa saham Amerika Serikat (AS) akhirnya berbalik menguat. Indeks saham Dow Jones naik 52,12 poin atau 0,32 persen ke level 16.398,57. Indeks saham S&P 500 menguat 1,64 poin atau 0,09 persen ke level 1.923,67. Indeks saham Nasdaq melemah 5,64 poin atau 0,12 persen ke level 4.637,99. Penguatan tersebut didukung saham Apple naik 1,6 persen.

Penurunan indeks saham acuan tersebut didorong sektor saham energi melemah 2,8 persen lantaran harga minyak tertekan. Sektor saham kesehatan susut 2,1 persen. Sedangkan indeks Nasdaq Bioteknologi jatuh 4,8 persen.

Pelemahan indeks saham acuan ini menambah tekanan bursa saham di awal tahun 2016. Pada pekan lalu, saham juga mengalami tekanan selama lima hari lantaran kekhawatiran pasar terhadap harga minyak turun dan perlambatan ekonomi China.

Tak hanya sentimen itu, menjelang rilis kinerja laporan keuangan perusahaan di AS juga menekan laju indeks saham acuan. Saham Celgene turun 7,5 persen menjadi US$ 100,77 dan McKesson melemah 10,5 persen menjadi US$ 163,15 lantaran kedua perusahaan memberikan prediksi kinerja keuangan mengecewakan.

"Ini sedikit mengecewakan. Saya harap hal terburuk terlewati, tetapi jelang kinerja keuangan pada pekan ini mempengaruhi pasar setelah berita dari China keluar," ujar Daniel Morgan, Manajer Senior Portofolio Synovus Trust Company seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (12/1/2016).

Saham-saham energi mengalami tekanan antara lain saham Exxon dan Chevron masing-masing tergelincir 2 persen seiring harga minyak melemah. Saham Exxon alami penurunan terbesar di indeks saham S&P. Saham Freeport-McMoran jatuh 17 persen, sedangkan saham Caterpillar dan DuPont turun hampir 3 persen, dan paling membebani indeks saham Dow Jones.

Perusahaan di sektor energi dan material akan menjadi pendorong laporan kinerja perusahaan di AS yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Thomson Reuters, laporan kinerja perusahaan akan turun 4,2 persen. (Ahm/Igw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini