Sukses

Saham Energi dan Teknologi Jadi Pendorong Penguatan Wall Street

Dow Jones Industrial Averange (DJIA) menguat 117,65 poin atau 0,72 persen ke level 16.516,22.

Liputan6.com, New York - Wall Street akhirnya mampu parkir di zona positif pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) Setelah sebelumnya terus berayun di dua sisi. Saham energi dan saham teknologi menjadi pendorong penguatan Wall Street.

Mengutip Reuters, Rabu (13/1/2016), Dow Jones Industrial Averange (DJIA) menguat 117,65 poin atau 0,72 persen ke level 16.516,22. S&P 500 naik 15,54 poin atau 0,81 persen ke level 1.939,21 dan Nasdaq menguat 47,93 poin atau 1,03 persen ke level 4.685,92.

Pendorong penguatan indeks acuan di Amerika Serikat (AS) tersebut adalah saham-saham di sektor energi dan juga teknologi. Saham Exxon Mobile naik 1,6 persen menjadi US$ 74,88 dan saham Chevron naik 1 persen ke US$ 81,61.

Saham Apple juga menguat 1,2 persen menjadi US$ 99,75 sedangkan saham Intel naik 1,9 persen menjadi US$ 32,68. Kenaikan saham-saham di sektor teknolgi tersebut setelah keluar riset dari beberapa lembaga yang menunjukkan bahw prospek perusahaan teknologi masih cukup bagus ke depannya.

"Kondisi yang terjadi pada perdagangan sebelumnya atau pada Senin kemarin adalah oversold. Oleh sebab itu pada perdagangan hari ini beberapa melakukan aksi beli," tutur Kepala Ekonom First Standard Financial, New York, AS, Peter Cardillo.

Pada perdagangan sehari sebelumnya, Wall Street memang anjlok didorong saham bioteknologi dan energi yang tertekan. Sektor saham energi melemah 2,8 persen lantaran harga minyak tertekan. Sektor saham kesehatan susut 2,1 persen. Sedangkan indeks Nasdaq Bioteknologi jatuh 4,8 persen.

Pelemahan indeks saham acuan ini menambah tekanan bursa saham di awal tahun 2016. Pada pekan lalu, saham juga mengalami tekanan selama lima hari lantaran kekhawatiran pasar terhadap harga minyak turun dan perlambatan ekonomi China.

Tak hanya sentimen itu, menjelang rilis kinerja laporan keuangan perusahaan di AS juga menekan laju indeks saham acuan. "Ini sedikit mengecewakan. Saya harap hal terburuk terlewati, tetapi jelang kinerja keuangan pada pekan ini mempengaruhi pasar setelah berita dari China keluar," ujar Daniel Morgan, Manajer Senior Portofolio Synovus Trust Company. (Gdn/Nrm)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini