Sukses

IHSG Berpeluang Naik, Amati Lima Saham Pilihan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.500-4.560 pada Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi konsolidasi pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Efek ledakan di Sarinah diperkirakan menyusut dan BI Rate turun jadi 7,25 persen jadi tenaga untuk IHSG.

Akan tetapi, Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan, IHSG dapat melanjutkan koreksi apa bila bursa saham global tertekan. Indeks saham Dow Jones diperkirakan koreksi tipis dipengaruhi laporan kinerja keuangan perusahaan di AS dan harga minyak.

Sedangkan dampak ledakan bom di Sarinah yang terjadi pada Kamis siang 14 Januari 2016, Hans menilai hal itu akan tidak berpengaruhi ke IHSG menjelang akhir pekan ini.

"Secara historis melihat kasus bom yang terjadi di Indonesia memang membuat IHSG turun. Namun IHSG akan menguat usai ledakan bom karena pelaku pasar memanfaatkan koreksi yang terjadi untuk akumulasi saham," kata Hans saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (15/1/2016).

Hans mengatakan, IHSG juga akan mendapatkan sentimen positif dari efek BI Rate turun sekitar 25 basis poin menjadi 7,25 persen. Penurunan BI Rate itu dapat membuat suku bunga kredit turun sehingga mengurangi biaya bank dan pelaku usaha.

Ia memprediksi, IHSG bergerak di kisaran support 4.500-4.456 dan resistance 4.526-4.560.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan aksi jual mendadak pelaku pasar yang terkena imbas volatilitas regional dan ledakan bom di Sarinah membuat skenario kenaikan IHSG ke 4.650 tertunda sebentar.

"Kami masih rekomendasi untuk akumulasi posisi di saham pilihan berkapitalisasi besar dan lapis kedua untuk kembali naik," kata Yuganur.

Yuganur memperkirakan, IHSG akan berada di level support 4.470-4.320-4.270 dan resistance 4.570-4.650-4.750.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Sedangkan Hans menuturkan efek penurunan BI Rate berdampak ke sektor saham properti dan keuangan. Ia memilih saham BMRI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan BSDE.

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk untuk diperhatikan pelaku pasar. Pihaknya optimistis saham PT Bumi Serpong Damai Tbk melakukan proses perbaikan jangka pendek dan menengah ke arah lebih positif. Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk mencoba tes level resistance Rp 1.910 per saham.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Bumi Serpong Damai Tbk di level pertama Rp 1.795, level kedua Rp 1.775, dan cut loss point Rp 1.755. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.