Sukses

Ini Bedanya PNS di Singapura dengan di Indonesia

Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor kunci membangun perekonomian Indonesia ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor kunci membangun perekonomian Indonesia ke depan. Negara ini diharapkan mempunyai sistem informasi pengelolaan SDM, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) agar mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, sistem informasi kepegawaian di setiap instansi saat ini kurang memadai. Akibatnya kondisi tersebut menyulitkan pihak instansi ketika ingin menyaring pegawai di level paling atas sekalipun. Namun kondisi ini berbeda dengan Singapura yang lebih canggih mengatasi persoalan tersebut.

Darmin menjelaskan, di Singapura, 20 persen lebih waktu setiap pejabat di sana mengurusi soal SDM. Para pejabat Singapura memiliki mekanisme yang jelas secara reguler untuk mengevaluasi setiap orang di bawahnya. "Misalnya kalau Eselon I bisa mengevaluasi kinerja Eselon II sampai ke bawah, lalu 3-5 kali dalam setahun, evaluasi di masukkan ke dalam sistem informasi," terangnya di Jakarta, Senin (18/1/2016).

Ia mengaku ketika menjadi Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, sistem informasi kepegawaian benar-benar di intervensi setiap orang. "Begitu dibuka sistemnya, kalau dia ditempatkan di tempat yang dia senang, masa kerjanya yang sudah 3-4 tahun, ditulis baru 1 tahun, supaya jangan buru-buru dipindah. Begitupula sebaliknya kalau di tempat yang tidak enak, dia tulis masa kerja sudah 3-4 tahun, padahal baru setahun, supaya ada alasan untuk mengeluh," jelasnya.

Di lingkungan Ditjen Pajak, sambung Menko Darmin, sangat sulit mengenal seluruh pegawai yang berjumlah 33 ribu orang, termasuk Eselon IV dan staf-stafnya. ‎"Dengan demikian, tambahnya, sistem informasi tidak terjaga integritasnya. Makanya pas tahun kedua saya jadi Dirjen Pajak, saya rombak 100 persen pegawai dari level atas sampai bawah. Kalau tidak dirombak, budaya kerja mereka mengintervensi hati," tegas Darmin.

Dirinya berharap, pengelolaan SDM melalui sistem informasi yang baik seperti di Singapura perlu dicontoh instansi Kemenko Bidang Perekonomian. Tujuannya, kata Darmin, membangkitkan semangat para pegawai di lingkungan Kemenko Bidang Perekonomian untuk melahirkan ide-ide kreatif yang menunjang pekerjaannya.

"Kita juga bisa bangun itu, kan banyak gunanya untuk mereka kalau ter-record dengan baik. Misalnya 3-4 kali masuk ke dalam sistem. Itu akan membuat semangat lebih baik. Kalau semangat sudah tidak ada dari pegawainya, kantor itu artinya tidak bisa diandalkan ‎lagi untuk bisa melahirkan sesuatu yang penting," tandas Darmin. (Fik/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.