Sukses

Bursa Saham Tertekan Angkat Harga Emas

Emas kembali menjadi alternatif investasi di tengah ketidakpastian pasar uang dan saham.

Liputan6.com, Manila - Harga emas menguat pada perdagangan Rabu pekan di tengah permintaan fisik melambat di Asia. Penguatan harga emas didukung dari bursa saham melemah dan harga minyak.

Di pasar spot, harga emas naik 0,4 persen menjadi US$ 1.091,36 per ounce. Harga emas Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Februari naik 0,2 persen menjadi US$ 1.091,70 per ounce. Harga perak cenderung mendatar di kisaran US$ 14.015 per ounce.

Bursa saham Asia mengalami tekanan ke level terendah dalam empat tahun dipicu harga minyak dunia merosot hingga ke level terendah sejak 2003. Hal itu menambah kekhawatiran pelaku pasar terhadap ekonomi global.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk ketiga kalinya dalam kurun waktu kurang dari setahun setelah pertumbuhan ekonomi China cenderung melambat pada 2015.

"Emas kembali menjadi alternatif investasi aman di tengah data ekonomi China melemah, bursa saham tertekan dan ketegangan geopolitik di Teluk Arab," kata Analis Citigroup seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (20/1/2016).

Dalam riset Citigroup juga melihat dampak isu geopolitik biasanya berdampak jangka pendek untuk mendukung harga emas. "Kami berharap kekhawatiran makro ekonomi global dapat mendukung harga emas ditambah dengan prospek dolar Amerika Serikat lebih baik," tulis riset itu.

Pada penutupan perdagangan Selasa, harga emas kembali melemah karena investor melepas safe haven. Mengutip riset www.fortisasiafutures.com, harga emas melemah mengikuti penurunan harga minyak yang sempat menyentuh level terendah dalam 12 tahun terakhir.

Kontrak emas paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Februari turun US$ 1,6 per ounce atau 0,2 persen menjadi US$ 1.089,10 per ounce di divisi Cmoex New York Mercantile Exchange.

Investor telah menimbun emas sejak awal 2016 seiring bursa saham AS melemah. Penurunan harga saham tersebut mendorong pelaku pasar untuk mengoleksi aset safe haven. Emas digunakan oleh investor sebagai aset pelindung di saat terjadi ketidakpastian di pasar saham dan keuangan karena nilainya lebih baik jika dibandingkan dengan saham dan obligasi. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini