Sukses

Harga Minyak Tekan Wall Street di Awal Pekan

Bursa saham Amerika Serikat melemah di awal pekan ini seiring harga minyak kembali tertekan.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham awal pekan ini didorong saham energi. Hal itu lantaran harga minyak kembali melemah.

Pada perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 207,33 poin atau 1,29 persen ke level 15.886,18. Indeks saham S&P 500 susut 29,59 poin atau 1,5 persen ke level 1.877,31. Indeks saham Nasdaq tergelincir 72,69 poin atau 1,58 persen ke level 4.518,49.

Sekitar sembilan dari 10 sektor saham cenderung merosot. Sektor saham energi turun 3,2 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Saham-saham energi cenderung merosot dengan saham Exxon dan Chevron masing-masing melemah hampir dua persen.

Saham ConocoPhilips anjlok 7 persen setelah Barclays menyatakan perusahaan harus memotong dividen setidaknya 75 persen.

Ada pun perkembangan harga minyak telah menekan bursa saham AS di awal tahun usai mencatatkan keuntungan dalam dua minggu pertama.

"Sepertinya investor mencoba untuk bergulat apa yang terjadi pada pekan lalu. Kalau melihat yang terjadi sekarang setidaknya dalam jangka pendek," ujar Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (26/1/2016).

Pada pekan ini, investor pun akan fokus melihat data ekonomi dan rilis laporan kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, bank sentral AS juga melakukan pertemuan pada Selasa dan Rabu untuk memutuskan soal kenaikan suku bunga pada 2016.

Saham-saham yang menggerakkan pasar di awal pekan ini antara lain saham McDonald naik 1,4 persen menjadi US$ 120,10. Saham Tyco International melonjak 11,1 persen menjadi US$ 33,98 setelah Johnson Controls menyatakan akan merger dengan Tyco. Saham Johnson Controls melemah 2,5 persen menjadi US$ 34,71.

Saham Caterpillar merosot 4,6 persen menjadi US$ 58,16 setelah Goldman Sachs memangkas rating saham Caterpillar menjadi jual. Saham Twitter sust 3,6 persen menjadi US$ 17,19 setelah CEO Jack Dorsey mengatakan empat eksekutif senior akan meninggalkan perusahaan tersebut. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini