Sukses

Penurunan Harga Minyak Dunia Tekan IHSG ke Level 4.492,77

Pagi ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.489,87 dan terendah 4.483,28.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelemahan IHSG karena tekanan dari bursa regional akibat turunnya harga minyak dunia. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa ((26/1/2016), IHSG turun 16,09 poin atau 0,36 persen ke level 4.489,69. Pelemahan IHSG berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG turun 13,86 poin atau 0,29 persen ke level 4.492,77.

Indeks saham LQ45 turun 0,51 persen ke level 783,01. Seluruh indeks saham acuan kompak berada di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini.

Pagi ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.489,87 dan terendah 4.483,28. Ada sebanyak 83 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 24 saham menguat namun tak mampu mendorong penguatan IHSG dan 38 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.113 kali dengan volume perdagangan saham 168,6 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 190,8 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 4 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 4 miliar.

Secara sektoral, dari sepuluh sektor pembentuk indeks hanya ada satu sektor yang mampu berada di zona hijau yaitu sektor barang konsumsi yang naik 0,32 persen.

Sektor yang melemah tertinggi adalah pertambangan yang turun 0,77 persen dan disusul oleh sektor industri dasar yang turun 0,59 persen.

Bursa saham Asia cenderung melemah pada pagi ini. Indeks saham MSCI Asia Pacific di luar Jepang turun 0,3 persen setelah dua hari alami penguatan. Indeks saham Jepang Nikkei turun 1,75 persen ke level 16.811,09. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,18 persen ke level 1.870.

Harga minyak Amerika Serikat (AS) pun kembali turun ke level US$ 29,73 per barel di tengah ekspektasi stok AS memberikan kekhawatiran terhadap pasokan minyak global berlebih.

Saham-saham mencatatkan top gainer antara lain saham TOBA naik 9,24 persen ke level Rp 650 per saham, saham GOLL mendaki 6,76 persen ke level Rp 79 per saham, dan saham MRAT menguat 5,47 persen ke level Rp 212 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham ECII susut 6,43 persen ke level Rp 655 per saham, saham GEMS melemah 5,71 persen ke level Rp 1.650 per saham, dan saham MDLN melemah 4,14 persen ke level Rp 417 per saham.

Analis PT BNI Securities, Richard Jerry menjelaskan, Wall Street ditutup rata-rata melemah 1,2 persen pada perdagangan Senin (25/1/2016) kemarin. Pelemahan indeks bursa di Amerika Serikat (AS) tersebut disebabkan oleh kembali turunnya harga minyak dunia ke level US$ 29,8 per barel.

"Hal ini memberikan sentimen negatif terhadap emiten berbasis pertambangan dan komoditas di bursa AS," tuturnya.

Di Asia, beberapa indeks juga mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan yang juga disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia. Saham-saham pertambangan menjadi pendorong pelemahan bursa Asia.

Pada perdagangan kemarin, IHSG turut ditutup menguat 1,1 persen ke level 4.505,79, di mana penguatan merespons kenaikan harga minyak pada perdagangan Jumat kemarin. Untuk hari ini BNI Securities memperkirakan IHSG ikut tertekan meskipun masih ada ruang penguatan terbatas. (Gdn/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.