Sukses

Waspadai Gelombang PHK di Sektor Industri Ini

Indonesia perlu mewaspadai gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di beberapa sektor industri

Liputan6.com, Jakarta Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) mengungkapkan, Indonesia perlu mewaspadai gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di beberapa sektor industri yang berkaitan dengan pelemahan komoditas. Salah satunya menimpa PT Ford Motor Indonesia (FMI) dan perusahaan di industri minyak.

Country Director ADB Indonesia, Steven R. Tabor memperkirakan prospek harga komoditas, seperti hasil pertambangan, perkebunan kurang menarik hingga dua tahun mendatang. Dampaknya tentu akan mengenai industri yang mengandalkan komoditas tersebut.

"Harga minyak dan komoditas tidak terlalu baik prospeknya, termasuk ke industri tertentu satu sampai dua tahun mendatang. Suplai minyak kan terlalu over, jadi berpengaruh ke harga minyak dunia dan imbasnya ke harga komoditas," jelasnya saat ditemui di Crowne Hotel, Jakarta, Kamis (28/1/2016).



Namun di tengah kelesuan ini, sambung Tabor, industri e-commerce, pariwisata, perikanan dan agribisnis sedang naik daun sehingga menciptakan lapangan pekerjaan cukup banyak. Di tambah lagi dengan pemulihan industri tekstil di tahun ini dan diharapkan dapat menyerap ribuan tenaga kerja.

Sementara itu, Wakil Presiden ADB, Bambang Susantono menilai, perekonomian di Asia Pasifik saat ini tengah mengalami perlambatan, ditandai dengan penurunan permintaan komoditas dan menyebabkan anjloknya harga komoditas.

"China mengurangi permintaan ekspor komoditas, karena ekonominya sedang melambat. Ini memang situasi yang berat, sehingga ada adjustment dari perusahaan," jelas Mantan Wakil Menteri Perhubungan itu.

Indonesia, kata Bambang, harus tetap optimistis memandang perekonomian nasional. Negara ini memiliki potensi cukup besar untuk mendorong pertumbuhan industri, kinerja ekspor yang akan membantu ekonomi Indonesia bertumbuh lebih baik. (Fik/

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.