Sukses

Terlalu Mahal, JK Minta Klarifikasi China Soal Kereta Cepat

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta klarifikasi Duta Besar Cina di Indonesia Xie Feng terkait mahalnya proyek pembangunan kereta cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta klarifikasi Duta Besar Cina di Indonesia Xie Feng terkait mahalnya proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Hal ini menyusul informasi proyek serupa di Iran memakan biaya yang lebih murah.

"Saya juga tadi sampaikan ke Dubes Cina (Xie Feng) untuk meminta verifikasi lebih lanjut atas informasi itu, dan dia akan janji untuk berikan klarifikasi," kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Informasi yang dihimpun, untuk pembangunan kereta cepat di Indonesia dengan jarak 150 kilometer (km) dibutuhkan dana US$ 5,5 miliar. Sementara, pembangunan kereta di Iran dengan jarak 400 km hanya membutuhkan dana US$ 2,73 miliar.

Kedua proyek kereta cepat itu sama-sama dibangun oleh China Railway Engineering Corporation. Pembangunan pun dijadwalkan rampung pada 2018 mendatang.

Presiden Joko Widodo menegaskan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung masuk ke dalam proyek infrastruktur strategis nasional. Proyek ini juga tertuang dalam Lampiran Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang telah ditandatanganinya pada 8 Januari 2016.

Kereta cepat Jakarta-Bandung adalah bagian dari rencana besar kita menghubungkan kota-kota besar di Jawa dan luar Jawa,” tulis Presiden Jokowi melalui akun Twitternya @jokowi, yang diunggahnya beberapa saat lalu, seperti dilansir dari Setkab, Kamis (28/1/2016).

Presiden berharap kereta api cepat ini bisa memberikan manfaat baik jangka pendek dan panjang. Ia menegaskan, ia akan terus memantau proyek ini dan proyek pengembangan wilayah Jakarta dan Bandung. Dengan demikian, Jokowi berharap, manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 140,9 kilometer (km) menghubungkan empat stasiun, yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar (Bandung). Ini menjadi salah satu proyek strategis nasional dalam kelompok Proyek Pembangunan Infrastruktur Sarana dan Prasarana Kereta Api Antar-Kota. (Silvanus/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini