Sukses

Harga Daging Sapi Tinggi, Masyarakat Mulai Beralih Konsumsi Tempe

Masyarakat menagih janji pemerintah untuk menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga pangan.

Liputan6.com, Jakarta - Tingginya harga daging sapi dalam beberapa pekan terakhir membuat masyarakat mengalihkan konsumsinya ke sumber protein lainnya. Harga daging sapi memang terus merangkak naik sejak menjelang hari raya Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.

Harga daging sapi yang tinggi membuat beberapa orang memilih untuk tidak lagi membeli sumber protein tersebut. Beberapa orang kemudian beralih untuk mengkonsumsi tahu dan tempe.

"Sekarang tinggi banget harganya, saya ini lebih pilih pakai tahu atau tempe saja daripada beli daging," kata Rahayu, salah satu pembeli di Pasar Tegal Parang, Jakarta Selatan‎, saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (29/1/2016).

Ditambahkannya, dia menagih janji kepada pemerintah untuk menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga pangan‎. Jika harga beberapa kebutuhan pangan mengalami lonjakan, Rahayu mengaku menjadi kelompok masyarakat yang merasa keberatan. "Saya orang biasa, kalau semua harga naik, kita jadi susah juga, jadi Pak Jokowi tolonglah, gerak cepat," tegas dia.

‎Nasib sama juga dialami Siti (36). Sebagai ibu rumah tangga dirinya mengaku perlu pikir ulang setiap kali memasak yang biasa menggunakan daging sapi.

Jika biasa menggunakan daging sapi, Siti mengaku lebih menggantinya dengan daging ayam. "Memang harga daging ayam juga naik, tapi paling tidak lebih murah dari daging sapi, itu kalau memang lagi benar-benar butuh saja," ceritanya.

Susilo (46), salah satu pedagang daging sapi di Pasar Taman Alfa, Jakarta Barat, mengatakan bahwa omzet penjualannya mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut terjadi karena harga daging terus merangkak naik. 

Di awal tahun, harga daging sapi berada di kisaran Rp 120.000 per kilogram (kg) harga tersebut terus mengalami kenaikan sekitar Rp 2.000 per kg sampai dengan Rp 3.000 per kg setiap harinya. Saat ini, harga daging sapi sudah berada di kisaran Rp 140.000 per kg. 

Susilo berharap agar pemerintah bisa segera mengatasi kenaikan ahrga daging sapi ini. Pasalnya, jumlah pembeli terus berkurang karena kenaikan harga tersebut. Saat ini, sebagian besar pelanggannya hanyalah para pedagang makanan olahan saja. Sedangkan kalangan rumah tangga hanya tinggal beberapa saja. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.