Sukses

Pertamina Bidik 80% Pasar Pelumas di Kalimantan

Pangsa pasar produk Pertamina termasuk pelumas mendominasi pangsa pasar industri Kalimantan hingga 60 persen.

Liputan6.com, Balikpapan - PT Pertamina Unit Pemasaran VI Balikpapan meluncurkan beroperasinya mobile oil service bagi pelanggan di wilayahnya.

Pengoperasian layanan antar jasa pelumas diharapkan mampu mendongkrak kualitas layanan penjualan produk Pertamina pada berbagai sektor industri di Kalimantan.

"Kami setidaknya sudah menjalin 15 perusahaan pengisian pelumas di Kalimantan," kata Manager Umum PT Pertamina Unit Pemasaran Balikpapan, M Irvan, Jumat (29/1/2016).

Irvan mengatakan, pangsa pasar produk Pertamina termasuk di antaranya pelumas telah mendominasi pangsa pasar industri Kalimantan hingga 60 persen. Masyarakat sudah percaya pada kualitas seluruh produk Pertamina yang telah memperoleh sertifikasi dunia internasional.

"Kami punya banyak keunggulan, selain kualitas tinggi juga adanya kepastian pasokan dengan jual yang bersaing," ujar dia.

Pertamina juga menjual produk pelumas disinergikan dengan produk lainnya seperti penjualan BBM hingga gas. Pelanggan yang loyal mempergunakan produk Pertamina akan mendapatkan bonus produk lainnya dengan kuantitas tertentu.

Sehubungan itu, Irvan optimistis peningkatan pangsa pasar seluruh produknya di Kalimantan hingga 80 persen menyusul peluncuran mobile oil service ini. Pertamina akan menyiapkan puluhan mobil tangki guna melayani pengiriman minyak pelumas ke seluruh pelanggan di Kalimantan.

"Pelumas terbukti sudah memberikan keuntungan lumayan bagi Pertamina. Kami optimistis mampu meraih target laba sebesar US$ 4 miliar sudah ditentukan pemerintah," ujar dia.

Region Sales Manager Kalimantan, Abdul Hafid Rasyid menambahkan penjualan minyak pelumas di Kalimantan mencapai 60 ribu kilo liter pada 2015. Mayoritas pelanggannya adalah perusahaan perusahaan pertambangan di Kalimantan hingga mencapai 70 hingga 80 persen.

"Sisanya adalah power plan, perkebunan dan industri otomotif," kata Abdul.

Lesunya industri pertambangan saat ini, menurut Hafid otomatif berdampak langsung terhadap penjualan produk pelumasnya di pasaran. Pertamina Balikpapan sudah merevisi penjualan minyak pelumasnya mencapai 55 ribu kilo liter per tahun.

"Kami masih optimistis, tapi juga realistis mengingat kondisi saat ini. Karena perusahaan pertambangan yang dulu jadi pelanggan kami di antaranya sudah tidak ada lagi," kata dia.

Hafid berinisiatif pengembangan sektor lain di luar pertambangan guna mendongkrak penjualan minyak pelumas di Kalimantan. Dia menyebutkan tingginya potensi industri pembangkit listrik, perkebunan maupun otomotif dalam menunjang penjualan minyak pelumas di Kalimantan. (Abelda Gunawan/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.