Sukses

Serikat Pekerja Laporkan Ribuan Buruh Terancam PHK

KSPI menyatakan ribuan buruh bakal kehilangan pekerjaannya terhitung mulai Januari-Maret 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan ribuan buruh bakal kehilangan pekerjaannya terhitung mulai Januari-Maret 2016. Buruh-buruh tersebut berasal dari berbagai sektor seperti tekstil, otomotif sampai tambang.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, beberapa perusahaan akan melakukan PHK dengan tidak memperpanjang kontrak ribuan karyawannya.

Adapun perusahaan tersebut antara lain PT Panasonic, PT Toshiba, PT Shamoin, PT Starlink, PT Jaba Garmindo, PT Ford Indonesia. Kemudian PT Yamaha, PT Astra Honda Motor, PT Hino, PT AWP, PT Aishin,PT Mushashi, PT Sunstar.

"Ke semua pabrik tersebut berlokasi di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Pasuruan, Medan, bahkan anggota KSPI yang kena PHK di industri pertambangan dan perminyakan (KKKS) sudah mulai melaporkan ancaman PHK terhadap puluhan ribu buruh," kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (31/1/2016).

Dia menuturkan, banyak jumlah karyawan yang kehilangan pekerjaan karena pemerintah tak memberikan informasi mengenai hal tersebut. Kemudian, karena formula upah dianggap tak bisa menaikkan daya beli masyarakat.

"Kebijakan upah murah pemerintah melalui PP No 78/2015 tentang pengupahan, faktanya semua harga barang, ongkos transportasi tetap mahal, dan sewa rumah mahal walaupun harga BBM sudah diturunkan tidak ada efek," jelas dia.

Oleh karena itu, pihaknya meminta untuk membatalkan formula upah tersebut. Dia bilang akan menggelar aksi turun ke jalan pada 6 Februari 2016.

"20 ribu buruh akan kembali aksi turun ke jalan menolak PHK dan menolak upah murah pada 6 Februari di istana dan MA serta aksi serempak puluhan ribu buruh di Surabaya, Batam, Bandung, Medan, Aceh, Makassar, pada tanggal tersebut," tandas dia. (Amd/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini