Sukses


Paramount Land Patok Pendapatan Rutin Tumbuh 5% di 2016

Pertumbuhan pendapatan rutin itu akan ditopang dari bisnis hospitality, rumah sakit, perguruan tinggi dan penyewaan kios.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan properti, Paramount Land, tahun ini menargetkan pertumbuhan pendapatan rutin (recurring income) akan tumbuh sekitar 3-5 persen dibanding 2015 menjadi sekitar 15-18 persen dari total pendapatan perusahaan pada 2016.

Corporate Secretary Paramount Land Ester Yuanita  mengungkapkan, pertumbuhan pendapatan rutin itu akan ditopang dari bisnis hospitality, rumah sakit, perguruan tinggi dan penyewaan kios.

"Kami akan terus meningkatkan recurring income untuk  memperkuat kinerja finansial, terlebih dalam situasi pasar yang belum begitu baik. Tahun ini mungkin akan tumbuh 3-5 persen dibanding 2015," ungkap Ester kepada Liputan6.com, Senin (1/2/2016).

Di bisnis hotel, tahun ini Paramount Land akan mengoperasikan dua hotel di semester I 2016, yakni Fame Hotel di Sunset Road, Bali. Kemudian Hotel Starlet di Serpong, Tangerang.

Hotel di Bali (104 kamar) rencananya akan mulai soft opening pada akhir April 2016, sedangkan hotel di Serpong pada Mei atau Juni 2016. Konstruksi kedua hotel tersebut kini sudah mencapai tahap penutupan atap (topping off).

"Dengan tambahan dua hotel ini, maka nantinya total kamar hotel yang dikelola jaringan Parador Hotels & Resorts milik Paramount Land mencapai lebih dari 900 kamar," ungkap dia.



Jaringan Parador saat ini mengoperasikan enam hotel yaitu Atria Gading Serpong, Atria Magelang, Atria Malang, Atria Garding Serpong Residences, Ara Gading Serpong, Fame Hotel Gading Serpong dan Fame Hotel Batam.

Proyek lain yang akan mendorong recurring income perusahaan adalah penyewaan kios di proyek Bez Auto Center, area khusus penjualan mobil dan aksesorisnya. Total akan dibangun 108 unit, dengan investasi sekitar Rp 55 miliar.

"Tahap I sudah selesai dibangun dan terisi sebanyak 60 unit, dan sisanya dijadwalkan selesai pada Juni 2016," ungkap Direktur Paramount Land, Aryo Tri Ananto.

Paramount Land pada tahun ini menargetkan penjualan pemasaran (marketing sales) sekitar Rp 3 triliun. Target tersebut sama dengan tahun lalu, meski realisasinya hanya 75 persen.

Strategi Pemasaran

Mengantisipasi kondisi perlambatan permintaan itu, Paramount Land melakukan berbagai terobosan antara lain inovasi produk dengan memperkenalkan konsep compact custom homes, kemudian menerapkan penyesuaian harga, menggenjot promosi lewat SuperPro, serta terus menjaga kepuasan konsumen.

Selain itu, Paramount Land melakukan inovasi dalam distribusi penjualan pada tahun ini dengan melalui strategi pemasaran properti melalui platform digital (online) terkini, SuperPro.id.

Menurut Presiden Direktur Paramount Land, Ervan Adi Nugroho, pemasaran secara online lebih memudahkan konsumen karena jangkauan viral menjadi lebih dekat ke target pasar secara langsung.

Berdasarkan hasil survei calon pembeli properti, urutan pertama pertimbangan konsumen untuk mencari apa yang diinginkan adalah melalui situs online.

"Dengan kata lain, cara-cara konvensional akan tergerus dengan sistem pemasaran online. Karena itu, kami berharap SuperPro.id menjadi salah satu cara mudah bagi  konsumen mendapatkan kebutuhan properti dan investasi yang terbaik dengan cepat dan lengkap," ujar Ervan.

Lewat situs ini pengembang, pemilik properti, masyarakat, peminat dan calon pembeli dapat berinteraksi.(Muhammad Rinaldi/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini