Sukses

Ini Faktor Bikin Harga Pangan Naik Tapi Inflasi Tetap Rendah

Harga daging sapi telanjur tinggi mencegah deflasi pada Januari 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi sebesar 0,51 persen di Januari 2016.Pencapaian inflasi tersebut merupakan yang terendah sepanjang 5 tahun terakhir karena tertolong penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 5 Januari 2016.

Kepala BPS Suryamin, menegaskan inflasi Januari 2016 yang terendah sejak periode yang sama di 2010-2014, selain di Januari 2015 yang mengecap deflasi 0,24 persen karena kebijakan penurunan harga BBM.

"Dari 2010, inflasi Januari 2016 yang paling kecil. Januari 2010 inflasi 0,4 persen, 2011 sebesar 0,89 persen, inflasi Januari 2012 sebesar 0,76 persen, dan masing-masing 1,03 persen dan 1,07 persen di periode 2013 dan 2014," ucap dia di Jakarta, Senin (1/2/2016).

Faktor penghambat inflasi sehingga inflasi Januari 2016 lebih rendah dibanding inflasi di periode yang sama sejak lima tahun lalu:

1. Bensin dengan penurunan harga 3,84 persen, andil inflasinya minus 0,15 persen karena harga BBM turun. Sebanyak 82 kota IHK mengalami penurunan.

2. Tarif angkutan udara dengan perubahan harga 8,44 persen dan andil deflasi 0,05 persen karena  turunnya harga avtur dan gas. Sebanyak 30 kota IHK mengalami penurunan harga, tertinggi di Semarang 39 persen dan Bandung 35 persen.

3. Solar dengan perubahan harga 13,73 persen andil deflasinya 0,02 persen karena kebijakan pemerintah soal turunnya harga BBM mulai 5 Januari 2016. Sebanyak 82 kota IHK mengalami penurunan harga.

4. Bahan bakar rumah tangga gas elpiji dengan perubahan 0,67 persen dan andil deflasi 0,01 karena kebijakan menurunkan elpiji 12 Kg. Sebanyak 56 kota mengalami penurunan, tertinggi di Lhokseumawe 7 persen dan Bekasi 5 persen.

Dihubungi terpisah, Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengungkapkan rendahnya inflasi di Januari 2016 karena tertolong kebijakan pemerintah menurunkan harga jual energi, mulai dari BBM Solar dan Premium sampai harga elpiji 12 Kilogram (Kg).

"Penurunan harga energi di awal tahun ini mampu menahan laju inflasi Januari 2016 tetap rendah meskipun beberapa komoditas pangan seperti daging sapi, daging ayam dan beras melonjak," jelas dia.

Namun demikian, Josua mengaku, periode Januari ini tidak mencapai deflasi seperti periode yang sama 2015 karena harga daging sapi telanjur membumbung tinggi akibat kebijakan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi impor sapi bakalan dan sapi potong. Padahal di dua periode itu sama-sama terjadi penurunan harga BBM.

"Tapi aturan di revisi lalu pemerintah sedikit terlambat untuk mengeluarkan kebijakan impor untuk memenuhi produksi yang tidak mencukupi di pasar dalam negeri. Jadi ke depan perlu koordinasi kalau kekurangan suplai, segera impor agar harga tidak naik tajam," kata Joshua. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.