Sukses

Begini Cara XL Axiata Beri Insentif kepada Karyawan

PT XL Axiata Tbk membuat program insentif jangka panjang periode 2016-2020.

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan memberikan sejumlah insentif dengan memberikan saham secara cuma-cuma tanpa hak opsi kepada karyawan. Karena itu, perseroan akan melakukan penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Aksi korporasi itu merupakan bagian dari program insentif jangka panjang periode 2016-2020. Program tersebut LTI 2016-2020.
Program LTI tersebut program berbasis kinerja dengan perseroan akan memberikan insentif kepada karyawan dalam bentuk antara lain saham perseroan tanpa hak opsi melalui penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang diberikan kepada karyawan perseroan dengan level general manager. Selain itu memberikan uang tunai yang akan diberikan kepada karyawan dengan level staf hingga manager.

Program LTI bertujuan untuk meningkatkan performa jangka panjang perseroan, mempertahankan karyawan berprestasi baik dan memberikan penghargaan kepada karyawan, meningkatkan loyalitas karyawan, memotivasi karyawan dan memberikan nilai lebih bagi perseroan untuk menarik calon karyawan dengan keahliaan yang dibutuhkan perseroan.

Jumlah saham baru yang diterbitkan dalam program LTI ini tidak akan melebihi 265 juta saham dengan nilai nominal Rp 100, dan tidak melebihi batasan yang ditentukan oleh Undang-undang yang berlaku.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/2/2016), harga saham program LTI akan ditetapkan yaitu harga rata-rata penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 25 hari bursa sebelum pengumuman rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui agenda penerbitan saham untuk setiap tahapan program LTI tersebut.

"Saham-saham baru yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tidak dapat diperdagangkan selama satu tahun," tulis keterangan tersebut.
Ada pun jumlah saham sesudah pelaksanaan program LTI antara lain Axiata Investment Indonesia sebesar 64,43 persen, masyarakat dengan kepemilikan di bawah lima persen sebanyak 35,56 persen.

Pemegang saham akan terkena dilusi kepemilikannya sebanyak-banyaknya tiga persen terhadap pelaksanaan keseluruhan program LTI tersebut. Angka itu tergantung pada kinerja perseroan, individu karyawan dan harga saham saat pelaksanaan untuk masing-masing tahapan program LTI.

"Sumber pembiayaan yang akan digunakan oleh perseroan untuk pelaksanaan program LTI berasal dari dana operasional Perseroan yang akan diberikan kepada peserta program sebagai insentif," tulis keterangan tersebut.

Program LTI tersebut program berbasis kinerja dengan perseroan akan memberikan insentif kepada karyawan dalam bentuk antara lain saham perseroan tanpa hak opsi melalui penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang diberikan kepada karyawan perseroan dengan level general manager. Selain itu memberikan uang tunai yang akan diberikan kepada karyawan dengan level staf hingga manager.

Program LTI bertujuan untuk meningkatkan performa jangka panjang perseroan, mempertahankan karyawan berprestasi baik dan memberikan penghargaan kepada karyawan, meningkatkan loyalitas karyawan, memotivasi karyawan dan memberikan nilai lebih bagi perseroan untuk menarik calon karyawan dengan keahliaan yang dibutuhkan perseroan. (Ahm/Igw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini