Sukses

Harga Tertekan, Miliarder Ini Tambah Saham di Perusahaan Minyak

Perusahaan investasi milik Warren Buffet membeli 2,54 juta saham Philips 66.

Liputan6.com, Jakarta - Warren Buffett tampaknya mengendus kesempatan di sektor saham minyak seiring harga minyak tertekan. Hal itu dengan langkah Buffet menambah saham di perusahaan penyulingan minyak.

Berdasarkan informasi yang disampaikan kepada regulator pada Jumat pekan lalu, perusahaan investasi milik Warren Buffett Berkshire Hathaway membeli 2,54 juta saham Philips 66. Perseroan mengeluarkan dana US$ 198 juta untuk membeli saham tersebut. Data regulator itu menunjukkan kalau Buffet sibuk membeli saham perusahaan yang tercatat sebagai penyuling independen terbesar di dunia.

Berkshire mengumumkan, kalau kepemilikan saham di Philips66 naik 10 persen. Berdasarkan data ValueWalk, pembelian saham Berkshire pada Januari membawa kepemilikan sahamnya di Philips66 naik 13,6 persen dengan nilai US$ 5,8 miliar.

Total pembelian saham Philips 66 mencapai US$ 800 juta pada bulan ini. Pembelian itu antara lain senilai US$ 625 juta pada awal Januari dan US$ 200 juta pada akhir Januari 2016. Demikian mengutip Marketwatch, Selasa (2/2/2016)

Keterbukaan informasi yang disampaikan Berkshire tersebut pada Jumat pekan lalu setelah Philips 66 melaporkan keuntungan turun 43 persen dan pendapatan melemah 38 persen. Kinerja keuangan tertekan itu didorong dari harga komoditas melemah.

Akan tetapi, tak semua berita itu kurang bagus. Analis Justin Jenkins Raymond James mengatakan, laba per saham perseroan naik lebih tinggi menjadi US$ 1,31 dari posisi US$ 1,25. Hal itu ditopang dari hasil penyulingan lebih kuat dari yang diperkirakan. Selain itu, kinerja perseroan juga diimbangi dari divisi kimia.

Dengan langkah Warren Buffett untuk saham Philips 66 di awal tahun ini akan membuat banyak perhatian pada saham dan sektor saham itu secara keseluruhan. Apalagi dunia investasi juga tampaknya melihat apa yang dikatakan oleh Buffet.

Philips 66, raksasa perusahaan di minyak dan hilir yang dibangun pada 2012 ketika ConocoPhilips memisahkan unit kimia dan hilirnya. Perseroan ini mendulang untung dari penjualan produk kimia dari minyak dan penyempurnaan minyak.

Dengan harga minyak rendah menyakitkan bagi ConocoPhilips. Akan tetapi Philips 66 yang dikenal sebagai perusahaan penyuling dapat bermanfaat di saat harga minyak rendah karena proses penyulingan minyak menjadi gas dibuat menjadi lebih murah.

"Kami tidak membeli itu sebagai refiner, dan kami tentu tidak membeli itu sebagai perusahaan minyak terintegrasi. Kami membelinya karena menyukai perusahaan dan manajemennya," kata Buffett. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.