Sukses

Aksi Beli Investor Asing Tembus Rp 1,8 Triliun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 124,71 poin ke level 4.791,28 pada sesi II perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Bahkan aksi beli investor asing tercatat lebih dari Rp 1 triliun hingga pembukaan perdagangan saham sesi kedua.

Pada perdagangan saham sesi kedua, Jumat (5/2/2016) pukul 14.49 WIB, IHSG naik 124,71 poin atau 2,67 persen ke level 4.791,28. Indeks saham LQ45 naik 3,44 persen ke level 841,73. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada sesi kedua perdagangan saham.

Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup ramai. Jelang penutupan perdagangan saham, transaksi saham mencapai Rp 6,2 triliun. Investor asing melakukan aksi beli bersih mencapai Rp 1,8 triliun. Sedangkan aksi jual pemodal lokal capai Rp 1,8 triliun. Nilai tukar rupiah cenderung turun ke level 13.608 per dolar Amerika Serikat.

Investor asing mencatatkan aksi beli di sejumlah sektor saham terutama sektor saham keuangan, sektor saham manufaktur dan aneka industri. Secara sektoral, sektor saham keuangan naik 4,03 persen, dan mencatatkan penguatan besar pada hari ini. Kemudian sektor saham aneka industri naik 4,69 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 3,06 persen.

Secara year to ddate (Ytd), IHSG telah naik 1,59 persen ke level 4.596,11. Posisi IHSG pun mencatatkan posisi pertama di bursa saham Asia.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham pada hari ini antara lain saham BBNI naik 7,58 persen ke level Rp 5.325 per saham, saham UNTR mendaki 3,01 persen ke level Rp 17.100 per saham, saham ICBP menguat 4,53 persen ke level Rp 16.150 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham BOLT turun 1,46 persen ke level Rp 1.015 per saham, saham AMRT tergelincir 3,23 persen ke level Rp 600 per saham, dan saham BNLI susut 2,24 persen ke level Rp 655 per saham.

Di bursa saham Asia, indeks saham acuan cenderung variasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,62 persen ke level 19.298, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,08 persen ke level 1.917,79, dan indeks saham Singapura mendaki 2,2 persen ke level 2.614.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, aksi beli investor asing didorong dari rilis pertumbuhan ekonomi di atas harapan pelaku pasar. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,79 persen pada 2015. Hal itu dinilai memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar untuk masuk ke bursa saham Indonesia.

Satrio mengatakan, investor asing mencatatkan aksi beli di sejumlah saham terutama perbankan antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk. Selain itu, investor asing juga mengakumulasi saham PT Astra International Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Satrio mengatakan, aksi beli investor asing tersebut memang tergantung dari pertumbuhan ekonomi. Sejumlah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah dinilai mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga direspons positif oleh pelaku pasar.

"Pada kuartal II dan III tahun lalu, pasar dipengaruhi oleh kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat. Nah kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah sejak September 2015 telah membuahkan hasil," kata dia. (Ahm/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini