Sukses

Sektor Konsumsi Dorong Pelemahan IHSG ke 4.732,48

IHSG turun 36,14 poin atau 0,76 persen ke level 4.732,48. Indeks saham LQ45 juga melandai 1,03 persen ke level 829,63.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah pada perdagangan Rabu pekan ini. Sektor barang konsumsi menjadi sektor yang mengalami penurunan tertinggi.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (10/2/2016), IHSG turun 36,14 poin atau 0,76 persen ke level 4.732,48. Indeks saham LQ45 juga melandai 1,03 persen ke level 829,63. Seluruh indeks saham acuan kompak berada di zona merah pada perdagangan hari ini.

Ada sebanyak 115 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 143 saham melemah dan menekan IHSG. Selain itu, terdapat 92 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup besar. Total transaksi harian saham mencapai Rp 4,2 triliun. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 178.346 kali dengan volume perdagangan saham 3,8 miliar saham.

Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 67 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 100 miliar. Nilai tukar rupiah berada di posisi 13.438 per dolar Amerika Serikat (AS).

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham pembentuk indeks terdapat tiga sektor menguat dan sisanya melemah. Tiga sektor yang menguat adalah sektor aneka industri yang naik 0,27 persen dan sektor konstruksi yang menguat 0,48 persen dan sektor infrastruktur yang naik 0,04 persen.

Saham-saham yang menggerakan indeks saham dan catatkan penguatan pada hari ini antara lain saham DOID naik 33,33 persen ke level Rp 68 per saham, saham KDSI menguat 16,44 persen ke level Rp 255 per saham, dan saham MTRA mendaki 15,68 persen ke level Rp 214 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham DNAR turun 10 persen ke level Rp 99 per saham, saham AKKU tergelincir 9,93 persen ke level Rp 136 per saham dan saham ASBI susut 9,87 persen ke level Rp 411 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, sentimen dari regional maupun dalam negeri memang sedang sepi sehingga justru membuat pelaku pasar berlaku sangat hati-hati.

"Pagi tadi memang ada sedikit sentimen negatif dari market Jepang, tapi pengaruhnya tak banyak," jelasnya. Oleh karena itu, koreksi yang terjadi di IHSG pun juga hanya tipis yaitu tidak mencapai 1 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini