Sukses

Pengelolaan Zakat Tepat Bantu Sektor Riil

Kepala BI Bengkulu Bambang Himawan menuturkan, secara filosofi zakat itu untuk mengalirkan uang masyarakat kepada kaum miskin.

Liputan6.com, Bengkulu - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bengkulu Bambang Himawan menyoroti soal perilaku mengubah fungsi kegunaan sumbangan masyarakat melalui mekanisme zakat.

Bambang mengatakan, secara aturan yang digariskan oleh Islam, zakat yang diberikan masyarakat melalui badan atau lembaga yang mengurusinya untuk membantu penuhi kebutuhan pokok masyarakat miskin.

"Jika diselewengkan untuk membeli semen, batu koral atau untuk rehab masjid, itu tidak dibenarkan," ujar Bambang di Bengkulu (10/2/2016).

Penyelewengan ini, kata dia akan menghambat perkembangan ekonomi sektor riil. Sebab uang yang dititipkan itu tidak tersalurkan untuk memenuhi kebutuhan sektor konsumtif masyarakat miskin.

Khusus Bengkulu, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat saat ini terdapat 300.000 orang warga miskin. Jika mereka diberikan bantuan untuk makan yang layak sebanyak 3 kali dalam satu hari melalui, bisa dipastikan sektor produksi bahan pokok akan terdongkrak.

"Zakat itu secara filosofi adalah mengalirkan uang masyarakat kepada kaum miskin agar bisa mendapat makanan layak, berapa banyak suplai barang terdistribusi melalui yang zakat jika dikelola dengan benar, dampaknya tentu sektor riil akan tumbuh," tutur dia.

Bank Indonesia Bengkulu terus berupaya mengingatkan lembaga pengelola zakat untuk konsisten mengelola zakat untuk membantu sektor konsumtif masyarakat melalui diskusi dan pertemuan terbatas.

"Kami akan terus mengingatkan dan mendorong masyarakat agar kesenjangan sosial dan masalah kekurangan pangan bisa teratasi," tutur Bambang. (Yuliardi/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.