Sukses

IHSG Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Februari Ini

Ada sebanyak 152 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup di zona hijau pada akhir Februari ini. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 261 miliar. 

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (29/2/2016), IHSG naik 37,80 poin atau 0,80 persen ke level 4.770,95. Indeks saham LQ45 menguat 0,79 persen ke level 834,72. Seluruh indeks saham acuan bergerak menguat pada perdagangan hari ini.

Ada sebanyak 152 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 118 saham berada di zona merah sehingga menahan penguatan IHSG ke angka yang lebih besar. Di luar itu, 102 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada dilevel tertinggi 4.774,51 dan terendah 4.738,29.

Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 208.333 kali dengan volume perdagangan 3,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,3 triliun.

Investor asing pun mencatatkan aksi beli mencapai Rp 261 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 261 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham konstruksi yang turun 0,91 persen dan infrastruktur yang melemah 0,52 persen. Sektor saham yang mengalami penguatan terbesar adalah sektor perdagangan yang naik 1,78 persen, disusul sektor saham perkebunan yang naik 1,51 persen, dan sektor saham barang konsumsi terdongkrak 1,2 persen.

Ada pun saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham POLY naik 30,77 persen ke level harga Rp 68 per saham, saham GLOB mendaki 24,73 persen ke level Rp 580 per saham, saham TRIM mendaki 22 persen ke level harga Rp 61 per saham, dan saham XCID mendaki 20 persen ke level Rp 125 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham SMAR susut 9,95 persen ke level Rp 3.305 per saham, saham AKKU melemah 9,66 persen ke level Rp 215 per saham, dan saham ASBI tergelincir 9,18 persen ke level Rp 445 per saham.

Head of Research PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan, beberapa sentimen dari luar mampu mendorong penguatan IHSG. Harga minyak naik tipis sehingga mendorong penguatan saham-saham di sektor energi.

Sedangkan dari dalam negeri, belum ada sentimen baru yang bisa mendorong penguatan IHSG atau menahannya. "Market masih cenderung wait and see. Menunggu besok penurunan inflasi," jelasnya. (Gdn/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.