Sukses

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2016 Diprediksi Capai 5%

Hal tersebut salah satunya didorong oleh belanja pemerintah yang sudah bisa dilaksanakan sejak awal tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I ini bisa mencapai 5 persen. Hal tersebut salah satunya didorong oleh belanja pemerintah yang sudah bisa dilaksanakan sejak awal tahun.

Direktur Keuangan Negara dan Analisa Moneter Bappenas Sidqi Lego Pangesthi Suyitno mengatakan, realisasi proyek-proyek infrastruktur di awal tahun dapat menjadi pendorong meningkatnya ekonomi domestik. Salah satu contohnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang hingga akhir Februari penyerapan anggarannya sudah hampir 5 persen. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya penyerapan anggaran di awal tahun sangat rendah bahkan hampir tidak ada.


"Mestinya bisa naik. Apalagi kemarin Januari (Kementerian) PU dan Perhubungan sudah bisa langsung lari, langsung ngerjain proyek-proyek," ujarnya di Jakarta, Selasa (1/3/2016).

 



Pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini juga diperkirakan akan lebih baik dibandingkan kuartal I tahun lalu yang hanya mencapai 4,71 persen. Indikatornya, penjualan di sektor otomotif seperti mobil dan motor, serta penjualan semen mengalami peningkatan. Hal tersebut mengindikasikan daya beli masyarakat telah membaik sehingga berpengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi di awal tahun.

"Biasanya kalau itu naik, pertumbuhan bagus. Ditambah juga kalau APBN cukup lancar," kata dia.

Selain itu, lanjut Sidqi, dengan belanja infrastruktur pemerintah di dalam APBN 2016 yang mencapai Rp 313 triliun diyakini akan memberikan sumbang besar terhadap kegiatan ekonomi di dalam negeri. Bila tidak mengalami banyak hambatan, belanja infrastruktur ini diharapkan menyumbang 1,8 persen terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini.

"Makin tinggi serapan dan makin merata dalam empat kuartal, makin tinggi daya ungkitnya," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.