Sukses

Harga Emas Susut Usai Cetak Posisi Tertinggi Bulanan

Harga emas mencapai posisi lebih tinggi sebelumnya, didukung melemahnya data manufaktur China.

Liputan6.com, New York - Harga emas dunia turun dipicu penguatan dolar dan kenaikan pasar ekuitas global serta laporan data ekonomi Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan. Sebab kondisi ini dikhawatirkan memicu spekulasi jika The Fed akan kembali menaikkan suku bunganya.

Harga spot emas turun 0,2 persen menjadi US$ 1.235,96 per ounce, setelah mencapai kenaikan bulanan terbesar dalam empat tahun. Pembelian logam mulia ini didorong oleh kekhawatiran ekonomi global.

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman April turun 0,3 persen menjadi US$ 1.230,80 per ounce, melansir laman Reuters, Rabu (2/3/2016).

Harga emas mencapai posisi lebih tinggi sebelumnya, didukung melemahnya data manufaktur China dan komentar Presiden Federal Reserve New York William Dudley, yang mengatakan jika ia melihat risiko penurunan prospek ekonomi AS.

Kondisi ini bisa menjadi tanda jeda sebelum Fed menaikkan suku bunganya kembali seperti yang diisyaratakan dirinya dan rekan-rekan sebelumnya.

"Kekuatan dolar AS (meletakkan) angin ke pasar emas di sini, meskipun Anda punya banyak spekulasi, saat ini emas bergerak menjadi panjang dan diperdagangkan naik di bursa ke tingkat tertinggi kedua sejak Februari 2009," kata Rob Haworth, Strategi  Investasi Senior US Bank Wealth Management di Minneapolis.

Sementara saat ini, dolar menguat terhadap sekeranjang mata uang utama setelah data manufaktur AS dirilis stabil pada Februari. Kondisi ini diprediksi akan mendukung kenaikan suku bunga yang menjadi sumber tekanan bagi harga emas. Di sisi lain, saham AS memimpin pasar ekuitas di seluruh dunia untuk tertinggi dalam satu bulan.

Sementara itu, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan pertumbuhan zona Euro dan prospek inflasi dalam kondisi melemah.

"Dari sudut pandang kami, hal itu dibenarkan untuk mempertimbangkan kembali peran emas sebagai asuransi dalam portofolio," kata analis Julius Baer Carsten Menke.

Meskipun kekhawatiran ekonomi global telah mendorong investor untuk menyalurkan investasinya ke emas, kenaikan harga telah diredam permintaan fisik di daerah pembeli utama di Asia.

India, konsumen terbesar kedua, telah memperkenalkan kembali pajak penjualan pada perhiasan emas lokal.(nrm/ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas