Sukses

Gempa Mentawai Tak Hentikan Produksi Migas

Kepala Humas SKK Migas, Elan Bintoro mengatakan fasilitas produksi migas terletak di pantai timur Sumatera.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan fasilitas produksi migas tidak ada yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Elan Bintoro‎ mengatakan, kebanyakan fasilitas produksi migas di Sumatera terletak di pantai timur, sedangkan pusat gempa terjadi di pantai barat Sumatera. Karena itu tidak ada fasilitas produksi migas yang mengalami kerusakan dan kegiatan produksi migas tetap berjalan normal.

"Aman, gempanya di barat, sementara fasilitas produksi di pantai timur," kata Elan saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Elan menambahkan, sumur minyak terbesar di Sumatera yang terletak di Riau pun tidak mengalami gangguan ak‎ibat gempa yang berpusat di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. "Di Riau di timur, fasilitas produksi nggak ada yang di barat," tutur dia.
‎

Elan menuturkan, gempa bumi tidak dialami wilayah pantai bagian timur Sumatera, karena tersekat oleh jajaran pegunungan Bukit Barisan Sumatera, sehingga dapat meredam getaran.

"Gempanya di pantai bagian barat harus nyeberang ke bukti barisan‎ dulu keburu habis getarannya. Di Padang saja nggak ada yang rusak," ujar Elan.

Gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa tersebut terjadi pada pukul 19.49 WIB Rabu malam tadi.

Hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 4,92 derajat lintang selatan dan 94,39 derajat bujur timur dengan kedalaman hiposenter 16 kilometer. Tepatnya di Samudera Hindia pada jarak 636 kilometer arah Barat Daya Mentawai.

Guncangan gempa bumi dirasakan di Kepulauan Mentawai dan Kota Padang hanya mencapai skala intensitas II-III skala Mercalli Modify Intensity (MMI). Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan rumah sebagai dampak dari peristiwa itu.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, lindu di Mentawai merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar mendatar.

Posisi episenter, kata dia, menunjukkan pusat gempa bumi ini terletak di bagian utara dari zona Cekungan Wharton yang memang banyak terdapat segmen spreading ridge.

"Cekungan Wharton memiliki kaitan dengan pergerakan dasar Samudra Hindia dan zona-zona patahan di sekitarnya. Lokasi ini berada di antara Kepulauan Mentawai dan zona Ninetyeast Ridge," kata Daryono seperti dikutip di twitter BMKG.‎ (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini