Slovenia Minati Tanamkan Investasi di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar pertemuan dengan Kementerian Pembangunan Ekonomi dan Teknologi Slovenia. Dalam pertemuan tersebut, Slovenia menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di Indonesia, seperti di sektor pariwisata, energi dan pertanian.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengatakan, ketertarikan para investor Slovenia untuk berinvestasi lantaran besarnya pasar di Indonesia.

Terlebih, saat ini Indonesia memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sehingga peluang pasar semakin besar dan terbuka.

"Indonesia punya daya tarik tersendiri bagi investor asing untuk mengembangkan usahanya di Indonesia. Terbukanya pasar ASEAN membuat negara di Eropa dan Amerika berlomba melebarkan sayap usaha di pasar Asia Tenggara, tidak terkecuali Slovenia," ujar dia di Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Sementara itu, State Secretary Kementerian Pembangunan Ekonomi dan Teknologi Slovenia Ales Cantarutti menyatakan, kedatangannya tersebut untuk mencari informasi tentang potensi bisnis dan kondisi perekonomian di Indonesia.

Dia berharap setelah pertemuan ini akan ada tindak lanjut yang nyata agar para investor Slovenia bisa menanamkan modalnya di Indonesia.

"Konteks bisnis yang kami bicarakan adalah terkait peluang investasi pada sektor industri, manajemen, pertahanan, energi dan yang paling penting yaitu pariwisata. Kami ingin Indonesia bisa mengetahui keindahan dari Slovenia," dia menjelaskan.

Adapun hubungan bilateral antara Indonesia dengan Slovenia telah terjalin sejak 1992. Hubungan bilateral ini membawa dampak positif bagi kerjasama perdagangan antar kedua negara.

Pada 2015, ekspor Indonesia ke Slovenia mencapai US$ 93,25 juta atau naik 12,8 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan impor Indonesia dari Slovenia sebesar US$ 12,78 juta atau naik 4,09 persen dari 2014. Sementara total perdagangan Indonesia ‎dengan Slovenia pada 2015 tercatat mencapai US$ 106 juta, atau meningkat 11,74 persen dari tahun sebelumnya.(Dny/Nrm)