Sukses

Inalum Bakal Jadi Induk Holding BUMN Tambang

Kementerian BUMN menilai pembentukan holding tidak akan mempengaruhi kinerja masing-masing perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah menegaskan akan ada pembentukan holding BUMN pada 2016, yaitu holding BUMN di sektor jalan tol dan sektor tambang.

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) / Inalum akan menjadi induk holding di sektor tambang. Inalum akan membawahi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero)‎ Tbk dan PT Timah (Persero) Tbk.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media‎ Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menjelaskan meski Inalum akan jadi induk holding, namun hal itu hanya bersifat sementara.

"Karena saat ini hanya Inalum yang sahamnya 100 persen dimiliki pemerintah, jadi mudah dikontrol oleh pemerintah, nanti tahap selanjutnya akan ada New Co, inalum turun sejajar dengan yang lain," kata Fajar saat berbincang dengan wartawan seperti ditulis, Sabtu (5/3/2016).

Fajar menilai, pembentukan perusahaan baru yang membawahi perusahaan-perusahaan tambang ini menjadi lebih pas. Kementerian BUMN menargetkan pembentukannya dalam jangka menengah.

Fajar menjelaskan, untuk tahap pertama pihaknya lebih mempercayakan ke Inalum, dikarenakan dalam pembentukan perusahaan baru membutuhkan proses yang lama dan lebih kompleks.
‎

"Kalau dibuat new co, berarti buat BUMN baru dan panjang urusannya, sumber daya manusianya siapa dan duitnya dari mana, belum urus sini, urus sana," tegas dia.

Ia menegaskan, pembentukan holding BUMN ini tidak akan mempengaruhi kinerja masing-masing perusahaan, terutama perusahaan tambang yang kini sudah melantai di Bursa Efek Indonesia‎.

"Jadi tetap biasa, segala rencana perusahaan atau kinerja tetap laporan ke publik sebagai pemegang saham juga, hanya saja nanti laporan keuangannya yang dikonsolidasikan ke Inalum," ujar dia. (Yas/Ahm)

 

Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini