Sukses

Ketua Asosiasi Pengusaha Jepang Temui Menko Darmin, Bahas Apa?

Untuk mengundang penanaman modal asing (PMA) mengalir ke Indonesia, pemerintah telah melakukan upaya perbaikan kemudahan izin usaha.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi pengusaha Jepang yang tergabung‎ dalam Kansai Economic Federation (Kenkeiren) menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution untuk menjajaki peluang kerja sama di berbagai bidang di Indonesia. Dengan pertemuan ini, diharapkan pengusaha asal Jepang tertarik investasi baru maupun ekspansi di Indonesia.

Rombongan Kenkeiren mendatangi kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada pukul 11.00 WIB. Selama satu jam pertemuan, delegasi yang dipimpin Chairman Kenkeiren, Shosuke Mori diterima Menko Ekonomi Darmin untuk membahas peningkatan hubungan kerja sama ekonomi yang lebih kuat, seperti sumber daya manusia, bidang manufaktur, infrastruktur, dan industri pariwisata.

Chairman Kenkeiren, Mori mengungkapkan ‎pemerintah diwakili Menko Perekonomian Darmin menjelaskan secara gamblang kondisi perekonomian dan arah kebijakan pemerintah‎ Indonesia. Sambungnya, disampaikan pula bidang usaha yang sedang digeber pengembangannya oleh pemerintah.

"Yang paling penting ekspor dan mutu tenaga kerja, serta industri yang banyak membutuhkan tenaga kerja. ‎Bapak Menteri juga berharap kepada perusahaan Jepang yang unggul untuk investasi di bidang infrastruktur," ia menerangkan di Jakarta, Senin (7/3/2016).

Untuk mengundang penanaman modal asing (PMA) deras mengalir ke Indonesia, kata Mori, pemerintah telah melakukan upaya perbaikan kemudahan izin usaha sehingga memberi kenyamanan dan kepastian perusahaan asing yang berminat membenamkan investasi dan beroperasi di Tanah Air.

"Di organisasi kami Kenkeiren ada perusahaan-perusahaan ‎di wilayah Kansai. Jadi hasil pertemuan ini kami akan sampaikan kepada para anggota supaya bisa dipikirkan apa saja yang bisa Jepang lakukan untuk Indonesia," ujar Mori.

Diakui Mori, pengusaha Jepang di wilayah Kansai belum menyatakan minat investasi di Indonesia. Hanya saja peluang ke arah merealisasikan kegiatan penanaman modal sangat terbuka lebar karena Indonesia saat ini lebih terbuka dengan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) meskipun Jepang sebelumnya gagal menembus proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung.

"Kami sampaikan tadi ke Bapak Menteri bahwa masih banyak bidang infrastruktur di Indonesia. Jadi perusahaan Jepang sudah siap membantu walaupun fokus khusus belum ada, tapi kami tetap ingin beroperasi dan berkontribusi di Indonesia di bidang infrastruktur, elektronik, pembangkit listrik, manufaktur yang sudah ada maupun belum ada," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Darmin mengatakan, Indonesia perlu industri yang mampu meningkatkan ekspor dan menciptakan lapangan kerja baru guna mengangkat pertumbuhan nasional. Indonesia sedang melakukan terobosan dan inovasi melalui paket kebijakan ekonomi untuk memperbaiki iklim bisnis dan investasi.

"Pemerintah berupaya mereformasi kebijakan yang akan memberi kemudahan berusaha di Indonesia, sekaligus memberikan ‎kepastian berusaha supaya investor lebih tertarik masuk ke Indonesia," ujarnya.

Beberapa anggota delegasi pengusaha Jepang, terdiri dari perusahaan besar di Kansai, seperti Kansai Electric Power Co, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Itochu, Marubeni, Sharp, Panasonic, Mitsubishi, Hitachi Maxell, Kawasaki, Astra Zeneca dan masih banyak lainnya. (Fik/Gdn)


Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.