Sukses

Ekonomi RI Tak Terganggu Walau Boikot Produk Israel

Nilai perdagangan ekspor impor Indonesia-Israel relatif rendah.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk Indonesia, dalam hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) sepakat mendukung kemerdekaan Palestina dan memboikot produk Israel. Adakah pengaruhnya bagi ekonomi Indonesia dengan keputusan tersebut?

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo, menuturkan pemboikotan produk-produk Israel tidak akan mengganggu ekonomi Indonesia. Alasannya, nilai perdagangan ekspor impor antara Indonesia-Israel selama ini relatif rendah.  

"Tidak pengaruh buat ekonomi dan hubungan dagang kita dengan Israel. Karena total nilai perdagangan kita dengan mereka tidak sampai US$ 100 juta per tahun," tegas Sasmito saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Kata Sasmito, Indonesia selama ini tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Ia menambahkan, ekspor maupun impor ke Israel pun harus melalui prosedur dan tahapan administratif yang sulit sehingga nilai perdagangan relatif masih rendah.

"Israel pun kalau kita boikot produknya sama tidak akan mengganggu ekonomi mereka," ujar dia.

Sasmito mengaku, Indonesia merupakan salah satu pemasok produk pertanian ke Israel. Salah satunya minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Sementara untuk produk yang diimpor Indonesia dari Israel, Sasmito tidak ingat persis. Menurutnya, Israel sedang giat-giatnya mengembangkan perkebunan padang pasir.

"Israel memang sedang mengembangkan perkebunan padang pasir, sama seperti Mesir. Tapi saya hanya ingat jeruk Mesir banyak di Indonesia karena tahan lama, bagus penampilannya, orang kita suka sama yang penampilan bagus, selain jeruk dari China," ujar Sasmito. (Fik/Ahm)

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini