Sukses

Wall Street Melemah Imbas Rontoknya Saham Energi

Bursa saham AS jatuh pada hari Selasa waktu setempat atau Rabu (9/3/2016) WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham AS jatuh pada hari Selasa waktu setempat atau Rabu (9/3/2016) WIB.

Penurunan dipicu data perdagangan China yang lembut menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa ekonomi global lebih lemah daripada yang diantisipasi, juga karena penurunan harga minyak mentah yang membawa turun saham energi.

Kinerja perdagangan Februari China jauh lebih buruk dari yang diharapkan ekonom. Ekspor jatuh paling besar dalam lebih dari enam tahun. Penurunan impor bulanan 16 kali berturut-turut membebani saham di sektor bahan dasar, yang turun 1,7 persen.

 

Minyak mentah AS turun 3,7 persen pada penurunan harian terbesar sejak 11 Februari. Sejak itu, minyak AS per barel naik sebanyak 45,5 persen.

Meskipun rebound pada harga minyak mentah, kelebihan pasokan dan harapan dari melemahnya permintaan dari China telah membebani sentimen.

"Saya ingin melihat istirahat minyak keluar, saya pikir itu belum akan terjadi" kata Uri Landesman, presiden di Platinum Partners di New York dilansir dari Reuters, Rabu (9/3/2016).

Analis Goldman Sachs mengatakan rally baru-baru ini di minyak adalah prematur karena harga akan perlu untuk tetap rendah lebih lama untuk membantu menyeimbangkan pasar di akhir tahun.

Dow Jones Industrial Average turun 65,92 poin, atau 0,39 persen, ke 17.008.03, S&P 500 kehilangan 15,91 poin, atau 0,79 persen, ke 1.985.85 dan Nasdaq Composite turun 38,93 poin, atau 0,83 persen, ke 4.669.33.

Persentase decliner terbesar di Nasdaq 100 adalah Illumina Inc, turun 6,9 persen pada US$ 150,55 setelah mengumumkan penunjukan CEO baru.

The S & P 500 membukukan 18 tertinggi 52-minggu baru dan 1 rendah baru; Nasdaq tercatat 33 tertinggi baru dan 32 posisi terendah baru

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini