Sukses

Bursa Asia Menguat Usai Selandia Baru Pangkas Suku Bunga

Bursa Asia dikejutkan dengan keputusan Bank Sentral Selandia Baru, yang memotong suku bunga acuan ke posisi 2,25 persen.

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia naik tipis pada perdagangan hari ini, dipicu kabar mengejutkan dari Selandia Baru yang memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuannya.

Ini sebagai upaya menjaga investor, terkait kemungkinan Bank Sentral Eropa mengeluarkan stimulus dalam upaya mendukung perekonomian yang sedang goyah.

Lonjakan harga minyak yang sempat memunculkan kecemasan baru-baru ini, juga ikut menenangkan investor di pasar.

Melansir laman Reuters, Kamis (10/3/2016), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang naik 1 persen dan saham Australia naik 0,2 persen. KOSPI Korea Selatan naik 0,3 persen.

Pasar saham Asia dikejutkan dengan keputusan Bank Sentral Selandia Baru, yang memotong suku bunga acuan ke posisi 2,25 persen.

Gubernur Bank Sentral Selandia Baru Graeme Wheeler menyebut, kondisi yang terjadi di Tiongkok menjadi risiko utama yang mempengaruhi proyeksi perbankan terkait pertumbuhan ekonomi dan inflasi, yang mencerminkan keprihatinan dunia atas perlambatan pada ekonomi kedua terbesar di dunia tersebut.

"Jika Tiongkok memiliki devaluasi sangat signifikan dan berkepanjangan, itu pada dasarnya akan menyebarkan deflasi di seluruh dunia," kata Wheeler seraya menambahkan jika Tiongkok membangun sejumlah ketidakseimbangan yang serius.

Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi ekonomi di Tiongkok, penurunan harga komoditas dan tekanan deflasi telah mendorong langkah pelonggaran yang agresif dari bank sentral di dunia. Bahkan saat ini, fokus tersebut mengarah ke ECB, yang menurunkan suku ke posisi negatif.

"ECB malam ini secara luas diperkirakan akan meningkatkan jumlah surat berharga yang dibeli dari pasar setiap bulan, serta menggerakkan suku bunga lebih lanjut ke wilayah negatif," tulis Michael McCarthy, Kepala Strategi Pasar di CMC Markets.(Nrm/Zul)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.