Sukses

4 Alasan Sulit Naik Gaji

Tahukah Anda, sebagian besar penyebab rendahnya gaji adalah diri Anda sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tidak jengkel, setelah bekerja lama di sebuah perusahaan, kenaikan gaji tidak kunjung datang.

Terlebih ketika kita mengetahui gaji yang diterima ternyata jauh di bawah standar. 

Akan tetapi, tahukah Anda, sebagian besar penyebab rendahnya gaji adalah diri Anda sendiri. Berikut adalah empat alasan yang jadi penyebabnya seperti dikutip dari www.cekaja.com, Kamis (10/3/2016).

1. Anda terlalu sungkan meminta kenaikan gaji

Di sini Anda sudah bekerja cukup lama untuk perusahaan, atau memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Maka, tidak ada salahnya meminta kenaikan gaji. Sayangnya, ternyata tidak semua orang berani meminta kenaikan gaji pada atasan. Nah, mungkin hal ini juga terjadi kepada diri Anda.

Maka cobalah untuk sedikit lebih berani dalam memperjuangkan hak Anda. Terlebih bila kinerja dan performa yang Anda berikan memiliki kontribusi besar terhadap perusahaan. (Baca juga: Artis Vs Atlet, Gaji Siapa yang Lebih Tinggi? )

2. Tidak memaksimalkan dan kurang menjual potensi

Penyebab lain yang membuat Anda masih digaji di bawah rata-rata adalah kurang memaksimalkan dan menjual potensi yang dimiliki. Dalam wawancara kerja pertama kali pun, saat tiba saatnya berbicara tentang gaji, banyak orang yang masih melakukan pembicaraan atau negosiasi gaji yang datar.

Padahal, potensi yang dimiliki sangatlah besar, karena kemampuan yang dimiliki sangat berguna dalam dunia kerja. Untuk itu, mulailah memberanikan diri melakukan negosiasi gaji.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

3. Takut tidak mendapat pekerjaan

Kalau hal yang satu ini sering terjadi dalam wawancara kerja. Sering kali orang-orang terutama fresh graduate tidak berani melakukan negosiasi gaji pada saat wawancara dilakukan. Alasannya simpel, yaitu takut tidak mendapat pekerjaan yang dilamar.

Padahal, dalam negosiasi gaji, pihak perekrut akan menilai sebagaimana besar Anda menghargai diri dan potensi yang dimiliki. (Baca juga: 10 Tokoh yang Memiliki Mobil Termahal di Dunia)

4. Mungkin, karena Anda seorang perempuan

Meski manusia sudah memasuki era digital, hal diskriminatif seperti ini masih ditemukan. Contohnya adalah sebuah studi yang dilakukan oleh brainiacs di Pasycale.com yang mengungkapkan, para wanita cenderung tidak mendapatkan kenaikan gaji bahkan ketika mereka sudah memiliki gelar MBA sekalipun.

"Penelitian ini mengungkapkan bahwa 21 persen wanita yang memiliki gelar MBA tidak mendapatkan kenaikan gaji sama sekali walaupun mereka memintanya. Sementara, pria dengan gelar MBA yang tidak mendapatkan kenaikan gaji hanya sebesar 10 persen saja," ungkap penelitian tersebut. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.