Sukses

Harga Minyak Terus Anjlok, Harga BBM Diminta Ikut Turun

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan akan ada perubahan harga BBM pada akhir Maret.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan meninjau kembali harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar pada April 2016, setelah tiga bulan tidak melakukan perubahan harga. Lalu bagaimana seharusnya besaran harga BBM pada April?

Direktur Eksekutif Refomainer Institute Komaidi Notonegoro menilai, jika mengacu pada penurunan harga minyak dunia dalam beberapa bulan terakhir, harga Premium dan solar seharusnya turun pada April 2016.

"Jika hanya melihat aspek biaya pengadaan, seharusnya ada potensi turun," kata Komaidi, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (14/3/2016).

Namun menurut Komaidi, pemerintah perlu mempertimbangkan besaran penurunan harga Premium dan solar bersubsidi tersebut agar tidak terlalu dekat dengan harga keekonomian. Dengan begitu, akan ada dana yang disimpan dari penurunan harga. "Namun untuk harga BBM, saya kira banyak variabel yang dipertimbangkan," ungkap dia.


Komaidi menambahkan, dana simpanan tersebut bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ketahanan energi dan energi baru terbarukan yang berguna bagi pemenuhan energi ke depan. ‎"Termasuk potensi pemerintah mengambil untung untuk digunakan mengembangkan energi baru dan terbarukan," tutur dia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, akan ada perubahan harga BBM pada akhir Maret. Perubahan harga tersebut sesuai periode per tiga bulan.

Dia mengungkapkan, pemerintah tetap konsisten meninjau harga BBM setiap tiga bulan. Setelah melakukan perubahan harga Januari 2016, harga BBM akan diubah pada akhir Maret 2016.

"Jadi tetap saja kita akan gunakan review tiga bulan. Karena itu review-nya akhir bulan ini. Karena terakhir Januari. Jadi nggak usah khawatir kita akan sesuaikan," jelas Sudirman.

Dia melanjutkan, pemilihan waktu perubahan harga setiap tiga bulan untuk menjaga kestabilan perekonomian, dan memudahkan pengusaha menyusun perencanaan keuangan perusahaan. "Tapi kita tidak  ingin naik turun terlalu sering. Kasihan nanti si pengusaha jadi susah merencanakan," tutup dia. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.