Sukses

Antisipasi Pertemuan The Fed, Harga Emas Merosot

Dolar Amerika Serikat dan bursa saham menguat telah dorong harga emas turun 1,2 persen.

Liputan6.com, New York - Harga emas berbalik lebih rendah dan jatuh di bawah kisaran harga US$ 1.240 per ounce pada awal pekan ini.  Bursa saham Amerika Serikat (AS) dan dolar menguat telah menekan harga emas.

Di sisi lain, investor juga menjaga posisi menjelang hasil pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve dan Jepang pada pekan ini.

Di pasar spot, harga emas turun 1,2 persen ke level US$ 1.233,40. Sebelumnya harga emas sempat sentuh level tertinggi di US$ 1.260,71.

Harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman April melemah 1,1 persen ke level US$ 1.245,10 per ounce. Sedangkan harga perak susut 0,8 persen ke level US$ 15,35 per ounce di awal pekan ini.

Kebijakan bank sentral AS menjadi perhatian pelaku pasar. Pertemuan bank sentral AS dimulai pada Selasa pekan ini menjadi perhatian pelaku pasar untuk mengetahui kenaikan tingkat suku bunga.

Kenaikan suku bunga AS dapat meningkatkan dolar AS, dan meningkatkan biaya bagi pemegang logam. "Risikonya adalah kalau pertemuan bank sentral AS hasilnya mungkin sedikit agresif dari perkiraan. Posisi menjelang pertemuan pun membuat koreksi, " kata Bill O'Neil, Pendiri Logic Advisors di New York, seperti dikutip dari laman Reuters,  Selasa (15/3/2016).

Bursa saham global pun menguat. Wall Street cenderung variasi menguat harga minyak lebih rendah. Sedangkan bursa saham Eropa mengantisipasi bank mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter. Kenaikan indeks saham turut menekan laju harga emas.

"Kami tidak memiliki kepastian dalam dua tahun ini, dan akan melihat kenaikan suku bunga pada tahun ini," kata Ross Norman, Chief Executive of Sharps Pixley.

Investor juga mencermati hasil pertemuan bank sentral Jepang. Dikabarkan pimpinan bank sentral Jepang akan membahas soal pembebasan US$ 90 miliar untuk dana jangka pendek dan pengenaan suku bunga negatif.

Sementara itu berdasarkan data, hedge fund telah meningkatkan posisi di divisi Comex dengan melihat ada kemungkinan kenaikan harga emas ke level tertinggi dalam 13 bulan. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini