Sukses

Mengekor Wall Street, Bursa Asia Bergerak Variatif

Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Rabu (16/3/2016),

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Rabu (16/3/2016), karena investor menunggu dengan cemas Federal Reserve untuk memberikan bimbingan dari kenaikan bunga AS tahun ini.

Investor menempatkan kebijaksanaan sebelum keberanian dan menyikut indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang .MIAPJ0000PUS turun 0,1 persen.

Indeks Jepang Nikkei N225 imbas penguatan yen melemah 0,8 persen, sementara indeks Australia bergerak mendatar.

 

Harga minyak berhasil naik setelah data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah AS naik kurang dari setengah apa yang diharapkan analis.

Minyak mentah AS naik 53 sen menjadi US$ 36,87 per barel, sementara harga minyak acuan Brent LCOc1 naik 39 sen menjadi US$ 39,13.

Di bursa saham AS, Wall Street, Dow DJI berakhir naik 0,13 persen, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,18 persen dan Nasdaq .IXIC turun 0,45 persen.

Dilansir dari reuters, Rabu (16/3/2016), sentimen yang melakukan revisi penurunan proyeksi untuk penjualan ritel yang membuat daya beli masyarakat sangat lemah tahun ini. Salah satu hasilnya adalah Atlanta Fed "GDPNow" mengukur pertumbuhan ekonomi turun menjadi 1,9 persen untuk kuartal pertama, dari 2,2 persen.

Data mengecewakan hanya meningkat taruhannya untuk pertemuan Fed, yang meliputi pelepasan proyeksi ekonomi anggota dan memiliki sebuah konferensi pers dengan Ketua Janet Yellen, peristiwa yang menyebabkan reaksi pasar keras di masa lalu.

Analis umumnya menganggap proyeksi Fed untuk suku bunga - dikenal sebagai "titik" - akan menunjukkan hanya tiga kenaikan kemungkinan tahun ini, bukan empat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini