Sukses

Wall Street Melemah Dipicu Serangan Brussels

Wall Street ditutup sedikit lebih rendah pada perdagangan Selasa, kembali tergelincir dari aksi jual awal yang diikuti serangan Brussels

Liputan6.com, Jakarta Wall Street ditutup sedikit lebih rendah pada perdagangan Selasa, kembali tergelincir dari aksi jual awal yang diikuti serangan mematikan di Brussels, seperti penurunan di saham konsumen dan telekomunikasi mengimbangi lonjakan saham kesehatan.

Terjadi ledakan di bandara Brussels dan kereta metro jam-jam sibuk yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan memicu peringatan keamanan di seluruh Eropa.

Aksi jual saham dipicu reaksi terhadap peristiwa kekerasan, seperti serangan November di Paris, maka pemulihan cepat.

"Bila Anda memiliki sebuah insiden seperti ini, Anda tiba-tiba memiliki lonjakan ketidakpastian karena orang tidak tahu ukurannya," kata David Kelly, kepala strategi global JP Morgan Funds di New York dilansir dari Reuters, Rabu (23/3/2016). "Karena ketidakpastian turun, saham naik."

Dow Jones industrial average ditutup turun 41,3 poin, atau 0,23 persen, ke 17.582.57, S&P 500 kehilangan 1,8 poin, atau 0,09 persen, ke 2.049.8 dan Nasdaq Composite .IXIC ha menambahkan 12,79 poin, atau 0,27 persen, ke 4.821.66.

Tiga dari 10 besar sektor S&P ditutup lebih tinggi, dengan indeks kesehatan .SPXHC naik 0,9 persen, memimpin advancers. Sementara saham konsumen turun 0,75 persen, yang merupakan top loser.

Airline dan saham yang berhubungan dengan perjalanan terpukul setelah serangan Brussels. (Zul/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini