Sukses

Data Ekonomi Melemah, Bursa AS Ditutup Bervariasi

Data belanja konsumen AS hampir tidak naik pada Februari, yang menunjukkan Federal Reserve akan berhati-hati menaikkan suku bunganya.

Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup bervariasi pada Senin (Selasa waktu Jakarta) dipicu data ekonomi AS yang tercatat lebih lemah dari perkiraan. Ini mengurangi kekhawatiran tentang potensi kenaikan suku bunga dan penurunan harga minyak bisa mendorong saham energi.

Melansir laman Reuters, Dow Jones industrial average naik 0,12 persen menjadi 17.536,79 poin dan S & P 500 naik 0,1 persen menjadi 2.037,96 poin. Sementara indeks Nasdaq Composite turun 0,06 persen menjadi 4,770.53.

Data belanja konsumen AS hampir tidak naik pada Februari, yang menunjukkan Federal Reserve akan berhati-hati menaikkan suku bunganya di tahun ini.

Selain itu, investor juga akan memperhatikan pidato Gubernur The Fed Janet Yellen di New York yang bisa menjadi petunjuk tentang kepastian bank sentral akan menaikkan suku bunga.


Indeks S & P sebagian besar tercatat telah kembali dari kerugian di awal 2016. Namun banyak investor tetap waspada terhadap potensi kenaikan suku bunga, yang terdampak harga minyak dan melambatnya ekonomi global.

"Saya tidak berpikir kita telah keluar dari hutan. Sebab saya telah melihat beberapa momentum yang hilang di minggu terakhir," kata Frank Gretz, Analis Wellington Shields & Co di New York.

Adapun saham yang mengalami penurunan seperti Noble Energy, yang turun 8,9 persen setelah perusahaan memperingatkan kemungkinan penundaan pengembangan lapangan gas alam utama di Israel.

Saham yang tercatat naik, Cal-Maine Foods melonjak 8,6 persen setelah melaporkan laba kuartalan lebih tinggi dari perkiraan.(Nrm/Gdn)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.