Sukses

12 Juta Turis Asing Bakal Datang ke RI

Sektor pariwisata menyumbangkan devisa besar bagi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2016. Pihak Kemenpar optimistis target tersebut dapat tercapai kendati kondisi perekonomian global melambat.

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (BPKK) Kemenpar Ahman Sya‎ menuturkan, berdasarkan data tahun lalu, jumlah kedatangan wisman tidak terpengaruh kendati ekonomi melambat. Tahun lalu, Kemenpar menargetkan 10 juta wisman dan realisasinya melampaui target.

"Saya berangkat dari data, saya tidak bicara marketing. Tahun lalu punya target 10 juta, tercapai 10,4 juta," kata dia di Batam, Kamis (31/3/2016).

Pada awal tahun ini jumlah wisman juga telah menunjukkan perbaikan. Pada Januari 2016, jumlah wisman mencapai 824 ribu atau di atas target bulan itu 800 ribu.

"Februari (2016 ) target 800 ribu angkanya sudah mendekati 900 ribu," tambah dia.


‎Dia mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor yang menguntungkan bagi perekonomian nasional. Lantaran, sektor itu menyumbang devisa yang besar bagi negara.

"Spending money US$ 1.200. Sehingga‎ devisa wisman 10,4 juta kali US$ 1.200 itu US$ 12,5 miliar," tutur Ahman.

Sebelumnya Kementerian Pariwisata menargetkan penambahan fasilitas bebas visa bagi 80 negara pada 2016. Sebelumnya ada sekitar 90 negara yang telah dibebaskan visanya hingga kini.

"Jadi pertama 15 negara, kemudian tambah lagi 30 negara, kemudian tambah lagi jadi 90 negara. Itu sudah selesai. Di 2016 kita tambah lagi 80 negara," ujar Menteri Pariwisata Arif Yahya di Jakarta, Selasa 19 Januari 2016.

Dia menjelaskan, saat ini jumlah negara yang mendapatkan bebas visa di Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan fasilitas bebas visa yang diberikan oleh Malaysia.

"Jadi nanti kita harapkan totalnya (negara yang bebas visa) 170 negara. Saat ini Malaysia sudah 162 negara. Jadi akan lebih tinggi sedikit dari Malaysia," kata dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.