Sukses

Meski BBM Turun, RI Masih Dibayangi Mahalnya Harga Bawang

Penyesuaian harga BBM jenis Premium dan Solar Rp 500 akan berpengaruh besar terhadap laju inflasi April 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan peluang deflasi terbuka lebar pada April 2016 apabila harga dua komoditas cabai dan bawang terkendali. Sebab penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) akan menahan laju inflasi bergerak liar. 
 
Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, penyesuaian harga BBM jenis Premium dan Solar Rp 500 akan berpengaruh besar terhadap laju inflasi April 2016. Penurunan harga bahan bakar diikuti penurunan tarif angkutan umum. 
 
"Bobot Premium dan Solar di dalam inflasi kan besar. Kalau andilnya bisa berkurang karena penurunan harga, maka tarif angkutan juga ikut turun. Jadi harga komoditas atau bahan pangan yang diangkut juga bisa turun dan lebih murah," jelas Suryamin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (1/4/2016). 
 
Sementara itu Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan, penurunan tarif transportasi sebagai imbas penyesuaian harga BBM harus segera direalisasikan pengusaha angkutan. 
"Harga BBM turun, tapi kapan realisasi tarif angkutan turun. Apalagi ditambah penurunan tarif listrik, dampaknya signifikan buat inflasi," papar dia. 
 
Meski begitu, Sasmito memperingatkan agar pemerintah bisa menjaga harga jual cabai dan bawang.
 
Walaupun bobotnya terhadap inflasi kecil, namun pergerakan atau perubahan harga kedua komoditas ini dapat mengganggu laju inflasi. 
 
"Bobot cabai rawit 0,19 persen, cabai merah 0,69 persen, bawang merah 0,06 persen, tapi naik turunnya tajam sekali sampai 32 persen. Kalau BBM, listrik, beras, bawang dan cabai turun harganya, maka bisa berpeluang deflasi," tandas Sasmito. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini