Sukses

Petinggi Jadi Tersangka, Saham APLN Diproyeksikan Tetap Stabil

‎Saham APLN ditutup pada level Rp 300 per saham atau naik 0,33 persen pada perdagangan saham Jumat (1/3/2016)‎.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) diproyeksi bakal stabil meskipun petinggi perusahaannya Ariesman Widjaja ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ariesman ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan suap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Wilayah Zonasi Pesisir Pulau-pulau Kecil (RWZP3K) dan Raperda Rencata Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan, meskipun petinggi perusahaan sedang dalam masalah namun saham perusahaan masih akan tetap stabil. hal tersebut menimbang pangsa pasar perseroan di bisnis properti relatif besar. Meski demikian, dia mengatakan pergerekan saham APLN diperkirakan tidak agresif.

"Pangsa pasar APLN cukup besar, tetapi sulit untuk APLN tumbuh agresif bila dihantui persoalan hukum," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (4/4/2016).

‎Saham APLN sendiri ditutup pada level Rp 300 per saham atau naik 0,33 persen pada perdagangan saham Jumat (1/3/2016)‎. Dia mengatakan, dalam jangka pendek, saham perseroan sedang menguji level Rp 307-309 per saham. "Maka saham tidak memiliki potensi pergerakan yang agresif," tambahnya.

Usai penetapan sebagai tersangka, Manajemen APLN memberikan keterangan pers jika Ariesma Widjaja langsung mendatangi kantor KPK. Manajemen menyatakan kedatangan Ariesman untuk mengikuti semua proses hukum ya‎ng diperlukan.

Saat ini, direksi APLN dan kuasa hukum tengah mempelajari kasus tersebut. Pihak APLN menyatakan akan memenuhi seluruh proses hukum yang perlu dijalankan serta bekerjasama dengan semua pihak agar proses hukum dapat diselesaikan dengan baik.

"Bila telah ada perkembangan lebih lanjut mengenai kasus ini akan kami informasikan kemudian," tulis keterangan pers tersebut. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini