Sukses

Krisis Listrik di Nias Ancam Kelancaran Ujian Nasional

Nias mengalami pemadaman listrik sejak Sabtu (2/4/2016) dan berlanjut sampai sekarang.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Parlindungan Purba‎ mengaku khawatir krisis listrik yang terjadi di Nias akan mengganggu kelancaran ujian nasional. Sebab, pemadaman listrik akan mengganggu siswa-siswi belajar di malam hari.

Tidak hanya itu, padamnya listrik juga dikhawatirkan melumpuhkan pemerintahan di Nias. Itu mengingat kegiatan administrasi pemerintah daerah bergantung dengan pasokan listrik.

"‎Akan terganggu anak belajar malam hari. Pemerintah tidak bekerja dengan baik karena alatnya lumpuh," ujarnya di Jakarta, Senin (4/4/2016).

Dia mengatakan, padamnya listrik di Nias telah terjadi sejak Sabtu (2/4/2016) dan berlanjut sampai sekarang. Kondisi saat ini, Nias dinilai kurang kondusif dan masyarakat akhirnya melancarkan aksi protes.


Dia khawatir, jika terus didiamkan maka akan menimbulkan masalah yang besar di wilayah ini. 

"Masyarakat sana menduduki kantor PLN.  Semalam, hari Minggu sangat mencekam masyarakat duduk dan demonstrasi untuk unjuk rasa, sehingga Panglima dan Kapolda turun tangan," beber dia.

Menurut dia, PLN seharusnya memiliki rencana untuk menghadapi krisis listrik tersebut. Apalagi, pertemuan dengan manajemen PLN sudah berlangsung sampai tiga kali. "‎Sudah saatnya direksi PLN perlu dipertimbangkan kembali," tandas dia.

Upaya mengatasi krisis listrik di Nias, PT PLN (Persero) mengirimkan genset-genset yang ada di seluruh Wilayah Sumatera Utara serta melakukan peminjaman genset dari Wilayah Sumatera Barat, sebanyak 17 genset dengan total kapasitas 1,25 Mega Volt Ampere (MVA). Rencananya, genset tersebut akan dikirim ke Nias untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik di daerah tersebut.

Manajer Senior Public Relations PLN Agung Murdifi mengatakan,‎ pemadaman listrik yang terjadi di Nias, disebabkan dua Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang disewa PLN dengan kapasitas 2 x 10 Mega Watt (MW) yang berada di Nias berhenti beroperasi. 

"Kedua mesin PLTD itu terletak di Moawo dengan kapasitas 10 MW dan Idanoi dengan kapasitas 10 MW," kata Agung. (Amd/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini